Tuhan adalah pencipta alam semesta, termasuk
manusia itu sendiri. Selanjutnya Tuhan bersifat Mahakuasa dan mempunyai
kehendak yang bersifat mutlak. Dari sini timbulah pertanyaan sampai dimanakah
manusia sebagai ciptaan Tuhan, bergantung kepada kehendak dan kekuasan mutlak
Tuhan dalam menetukan perjalanan hidup? Diberi Tuhankah manusia kemerdekaan
dalam mengatur hidupnya? Ataukah manusia terikat sepenuhnya pada kehendak dan
kekuasaan mutlak Tuhan?
Dalam pandangan Qadariah menjawab
pertanyan-pertanyaan di atas berpendapat bahwa manusia mempunyai kemerdekaan
dan kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya. Menurut paham Qadariah
manusia mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan
perbuata-perbuatanya. Dengan demikian nama Qadariah berasal dari pengertian
bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar atau
qadar Tuhan. Dalam istilah
inggrisnya paham ini dikenal dengan nama free
will dan free act.
Sebaliknya
pada kaum Jabariah. Manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menetukan
kehendak dan perbuatannya. Manusia dalam pada paham ini terikat pada kehendak
mutlak Tuhan. Jadi nama jabariah berasal dari jabar yang mengandung arti memaksa dan dalam istilah inggrisnya
disebut dengan fatalism atau predestination.
Aliran
Qadariah berkembang dalam sejarah tidak diketahui pasti kapan paham ini timbul,
tapi menurut keterangan para ahli ilmu teologi Islam, paham qadariah kelihatnnya ditumbulkan buat
pertama kali oleh seorang yang bernama Ma’bad al-Juhani.menurut Ibn Nabatah
Ma’bad al-Juhani bersama temannya yang bernama Ghalian al-Dimasqi mengambil
paham ini dari seorang Kristen yang masuk Islam di Irak.
Sedangkan
Jabariah, kelihatannya ditunjukan pertama kali dalam sejarah teologi Islam oleh
al-Ja’d Ibn Dirham, tapi yang menyiarkannya adalah Jahm Ibn Safwan dari
Khurasan.
Salah satu
ayat-ayat yang boleh membawa kepada paham qadariah
seperti:
“Tuhan tidak
mengubah apa yang ada pada suatu bangsa, sehingga mereka mengubah apa yang ada
pada diri mereka.” (QS. Al-Rafd: 11)
Selanjutnya,
salah satu ayat-ayat yang membawa kepada paham jabariah, seperti:
”Allah
menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat.” (QS. Al-Saffat: 96)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar