Sebagaimana
halnya dengan kaum Khawarij, kaum Murji’ah pada mulanya juga ditimbulkan oleh
persoalan politik, tegasnya persoalan khilafah
yang membawa perpecahan dikalangan umat Islam setelah ‘Usman Ibn Affan mati
terbunuh. Seperti telah dilihat kaum Khawarij, pada mulanya adalah penyokong
‘Ali, tapi kemudian berbalik menjadi musuhnya. Karena adanya perlawanan ini,
penyokong-penyokong yang tetap setia kepadanya bertambah keras dan kuat
membelanya dan akhirnya mereka merupakan satu golonganlain dalam Isalmyang
dikenal dengan nama Syi’ah.
Kata
Murji’ah berasal dari Aarj’a yang mengandung arti memberi pengharapan. Orang
yang berpendapat bahwa orang Islam yang melakukan dosa besar bukanlah kafir tetapi mukmin dan tidak akan kekal dalam
neraka, memang memberi pengharapan kepada
yang berbuat dosa besar untuk mendapat rahmat Allah. Oleh karena itu ada
juga pendapat bahwa nama Murji’ah diberikan kepada golongan ini, bukan karena
mereka menunda penentuan hokum terhadap orang Islam yang berbuat dosa besar
kepada Allah di hari perhitungan kelak dan bukan pula karena mereka memandang
perbuatan mengambil tempat kudian dari iman, tapi karena memberi pengharapan
bagi orang yang berbuat dosa besar untuk masuk surga.
Pada
umumnya kaum Murji’ah dapat dibagi kedalam dua golongan besar, golongan moderat
dan golongan ekstrim.
Golongan
moderat berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukanlah kafir dan tidak
kekal dalam neraka, tetapi akan dihukum dalam neraka sesuai dengan besarnya
dosa yang dilakukannya, dan ada kemungkinan bahwa Tuhan akan mengampuni dosanya
dan oleh karena itu tidak akan masuk neraka sama sekali.
Salah satu
tokoh besar kaum Murji’ah adalah Abu Hanifah. Di dalam hal ini Abu Hanifah
memberi definisi iman sebagai berikut: iman adalah pengetahuan dan pengakuan
tentang Tuhan, tentang Rasul-Rasul-Nya dan tentang segala apa yang datang dari
Tuhan dalam keseluruhan dan tidak dalam perincian, iman tidak mempunyai sifat
bertambah atau berkurang, dan tidak ada perbedaan antara manusia dalam hal
iman.
Namun menurut
al-Asy’ariyah sendiri iman ialah pengaukuan dalam hati tentang keesaan Tuhan
dan tentang kebenaran Rasul-Rasul serta segala apa yang mereka bawa.
Mengucapkan dengan lisan dan mengerjakan rukun-rukun Islam merupakan cabang
dari iman. Orang yang berdosa besar,
jika meninggalkan dunia tanpa taubat, nasibnya terletak di tangan Tuhan. Ada
kemungkinan Tuhan akan mengampuni dosa-dosanya, dan ada pula kemungkinan Tuhan
tidak akan mengampuni dosa-dosanya dan akan menyiksanya sesuai dengan dosa-dosa
yang dibuatnya dan kemudian baru ia dimasukan ke dalam surga, karena tidak
mungkin ia kekal tinggal dalam neraka.
Ringkasnya menurut uraian di atas orang yang
berdosa besar bukanlah kafir, dan tidak kekal dalam neraka. Orang demikian
adalah mukmin dan akhirnya akan masuk surga.
Selanjutnya, sebagai kesimpulan dapat dikemukakan
bahwa golongan Murji’ah moderat, sebagai golongan yang berdiri sendiri telah
hilang dalam sejarah dan ajaran mereka mengenai iman, kufr dan dosa besar masuk
ke dalam aliran Ahli Sunnah dan Jama’ah. Adapun golongan Murji’ah ekstrim juga
telah hilang sebagai aliran yang berdiri sendiri, tetapi dalam praktek masih
terdapat sebagian umat Islam yang menjalankan ajaran-ajaran ekstrim itu,
mungkin dengan tidak sadar bahwa mereka sebenarnya dalam hal ini mengikuti
ajaran-ajaran golongan Murji’ah ekstrim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar