RUMAH KELUARGA BAHAGIA

Sabtu, 04 Maret 2017

KAUM KHAWARIJ by Catatan Kuliah Lucky


            Kaum Khawarij adalah terdiri dari pengikut-pengikut ‘Ali Ibn Thalib yang meninggalkan barisannya, karena tidak setuju dengan sikap ‘Ali Ibn Thalib dalam menerima arbitase sebagai jalan untuk menyelesaikan persengketaan tentang khalifah dengan Mu’awiyah Ibn Sofyan.
            Setelah memisahkan dari Ali mereka memilih ‘Abdullah Ibn Abi Wahb al-Rasidi menjadi imam mereka sebagai ganti dari ‘Ali Ibn Abi Talib. Dalam pertempuran dengan kekuatan ‘Ali mereka mengalami kekalaha besar, namun akhirnya seorang Khawarij bernama ‘Abd al-Rahman Ibn Muljam dapat membunuh ‘Ali.
            Dalam masalah teologi khusus mengenai masalah kufr, kaum Khawarij yang pada umumnya terdiri dari orang orang-orang Arab Badawi berpendapat bahwa ‘Usman dan ‘Ali bagi mereka telah menjadi kafir, demikian pula halnya dengan Mu’awiyah, Amr Ibn al-‘As, Abu Musa al-Asy’ari serta semua orang yang mereka anggap telah melanggar ajaran-ajaran Islam.[1]
            Menurut al-Syahrastani, mereka terpecah menjadi delapan belas subsekte,[2] dan menurut al-Baghdadi menjadi dua puluh subsekte.[3] Al-Asy’ari menyebut sebsekte-subsekte yang jumlahnya lebih besar lagi.[4]
            Di sinilah letak penjelasannya, bagaimana mudahnya kaum Khawarij terpecah belah menjadi golongan-golongan kecil serta dapat pula dimengerti tentang sikap mereka yang terus-menerus mengadakan perlawanan terhadap penguasa-penguasa Islam dan umat Islam yang ada di zaman mereka.

o   Al-Muhakkimah
Golongan Khawarij asli dan terdiri dari para pengikut ‘Ali, disebut goloongan Al-Muhakkimah. Berbuat zina dipandang sebagai salah satu dosa besar, maka menurut paham golongan ini orang yang mengerjakan zinah telah menjadi kafir dan keluar dari Islam. Begitu pula membunuh sesama manusia tanpa sebab yang sah adalah dosa besar.

o   Al-Azariqah
Golongan yang dapat menyusun barisan baru dan besar lagi kuat setelah golongan al-Muhakkimah hancur adalah golongan Azariqah. Pengikut Azariqah menurut al-Baghdadi, berjumlah lebih dari 20 ribu orang. Khalifah yang pertama kali mereka pilih adalah Nafi’.
     Subsekte ini sifatnya lebih radikal dari al-Muhakkimah. Mereka tidak lagi memakai term kafir, tetapi term musyrik atau polytheist. Di dalam Islam kedua term tersebut merupakan dosa yang terbesar, lebih besar dari kufr.
Menurut paham subsekte yang ekstrim ini hanya merekalah yang sebenarnya orang Islam. Orang Islam yang di luar lingkungan mereka adalah kaum musyrik yang harus diperangi. Oleh karena itu kaum al-Azariqah, sebagai disebut Ibn al-Hazm, selalu mengadakan isti’rad yaitu bertanya tentang pendapat atau keyakinan seseorang.siapa saja yang mereka jumpai dan mengaku Islam namun tidak termasuk golongan al-Azariqah, mereka bunuh.

o   Al-Najdat
Nadjah, berlainan dengan kedua golongan di atas, berpendapat bahwa orang berdoasa besar yang menjadi kafir dan kekal dalam neraka hanyalah orang Islam yang tak sepaham  dengan golongannya. Adapun pengikutnya apabila mengerjakan dosa besar, betul akan mendapat siksaan, tetapi bukan dalam neraka, dan kemudian akan masuk surga.
Dalam kalangan al-Khawarij, golongan ini kelihatanya yang pertama membawa paham taqiah, yaitu merahasiakan dan tidak menyatakan keyakinan untuk keamanan diri seseorang. Taqiah,  menurut pendapat mereka bukan hanya dalam bentuk ucapan, tetapi juga dalam bentuk perbuatan. Jadi seseorang boleh mengeluarkan kata-kata dan boleh melakukan perbuatan-perbuatan yang mungkin menunjukan bahwa pada lahirnya dia bukan orang Islam, tetapi pada hakikatnya dia menganut Islam.

o   Al-‘Ajaridah
Kaum al-Jridah bersifat lebih lunak, karena menurut mereka berhijrah bukanlah merupakan kewajiban sebagai diajarkan oleh Nafi’ Ibn al-Azraq dan Nadjah, tetapi merupakan kebajikan.[5] Dengan demikian kaum ‘Adarijah boleh tinggal di luar daerah kekuasaan mereka dengan tidak dianggap menjadi kafir.
            Selanjutnya kaum ‘Ajaridah ini mempunyai paham puritanisme. Surat Yusuf dalam al-Qur’an membawa cerita cinta dan al-Qur’an, sebagai kitab suci, kata merekan, tidak mungkin mengandung cerita cinta.




o   Al-Sufriah
Pemimpin golongan ini ialah Ziad Ibn al-Asfar. Dalam paham mereka dekat dengan golongan al-Azariqah dan oleh karena itu juga merupakan golongan yang ekstrim dari yang lain, antara lain:
a)     Taqiah hanya boleh dalam bentuk perbuatan dan tidak dalam bentuk perbuatan.
b)     Untuk keamanan dirinya perempuan Islam boleh kawin dengan lelaki kafir, di daerah bukan Islam.[6] 

o   Al-Ibadiah
Golongan ini merupakan golongan yang paling moderat dari seluruh golongan Khawarij. Namanya diambil dari ‘Abdullah Ibn Ibad, yang pada tahun 686M, memisahkan diri dari golongan al-Azariqah. Paham moderat mereka dapat dilihat dari ajaran-ajaran berikut:
a)     Orang Islam yang tak sepaham dengan mereka bukanlah mukmin dan bukanlah musyrik, tapi kafir.
b)     Orang Islam yang berbuat dosa besar adalah muwahhid yang meng_Esa-kan Tuhan, tapi bukan mukmin dan bukan kafir al-Millah, yaitu kafir agama.


[1] Lebih lanjut mengenai Khawarij tentang khalifah yang empat, lihat Maqalat, 1/189.
[2] Al-Milal wa al-Nihal (selanjutnya disebut al-Mila), Mustafa al-Babi al-Halabi, kairo 1967, jilid , fasal 4
[3] Al-Faraq bain al-Firaq, (selanjutnya disebut al-Faraq), Muhammad ‘Ali Subelih, Kairo, tat, hlm. 7-115.
[4] Maqalat, 1/157-196
[5] Al-Milal, 1/124. Lihat juga al-Farq, 94.
[6] Al-Milal, 1/137

Tidak ada komentar:

Posting Komentar