Biografi
Zainuddin MZ
Dai 'Politisi' Sejuta Umat
Dai kondang sejuta ummat, KH Zainuddin
MZ, telah memilih jadi politikus. Ia masuk Partai Persatuan pembangunan (PPP)
karena penasaran mengapa partai berbasis Islam tidak memenangkan pemilu. Namun,
tampaknya ia tak betah berlama-lama di PPP. Ia bersama rekan-rekannya
mendeklarasikan PPP Reformasi pada 20 Januari 2002 yang kemudian berubah nama
menjadi Partai Bintang Reformasi dalam Muktamar Luar Biasa pada 8-9 April 2003
di Jakarta. Ia juga secara resmi ditetapkan sebagai calon presiden oleh partai
ini.
Pada saat dideklarasikan, ditegaskan
bahwa partai ini dilahirkan bukan karena haus kekuasaan, tetapi karena concern
terhadap demokratisasi dan keadilan. Bertekad menjadi smiling party dan
menyatakan diri tidak memiliki rasa dendam politik dan dosa masa lalu.
Menurutnya, Partai Persatuan Pembangunan
Reformasi (PPP Reformasi) ini adalah partai baru, bukan pecahan PPP, dan bukan
pula PPP jilid dua. Partai ini bertekad menjadi smiling party, partai berwajah
murah senyum. Selayaknya bayi yang baru dilahirkan, PPP Reformasi menyatakan
diri tidak memiliki rasa dendam politik dan dosa masa lalu. Karena itu pula
mereka bertekad untuk mempererat keutuhan bangsa dengan menata kembali sistem
politik, ekonomi, dan kehidupan demokrasi yang tercabik-cabik akibat konflik
kepentingan elite.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
P3R, KH Zainuddin MZ, menyampaikan itu dalam pidatonya pada acara Gema Muharam
1423 H, Ta'aruf (Perkenalan) Nasional PPP Reformasi, dan Tabligh Akbar, Minggu
(24/3/02), di Gelora Bung Karno Jakarta. Acara dihadiri puluhan ribu kader dan
perwakilan pengurus dari hampir seluruh provinsi di Indonesia.
"Seluruh kader PPP Reformasi
tampillah dengan smiling. Kita sudah capek dengan dendam. Siapa pun yang muncul
dengan dendam tidak akan menyelesaikan masalah, tapi malah membawa
masalah," seru Zainuddin MZ disambut gemuruh tepuk tangan para kadernya.
Ia juga mengharapkan agar para kadernya selalu hidup berdampingan dengan semua
elemen bangsa, bersanding, dan bukan bertanding.
Dalam kesempatan itu juga disahkan
susunan DPP, Dewan Kehormatan, dan Pimpinan Majelis Pakar Pusat (PMPP) PPP Reformasi
Periode 2002-2007. Selaku Ketua Umum DPP PPP Reformasi adalah KH Zainuddin MZ
dan Sekretaris Jenderal Djafar Badjeber. Sementara Ketua Dewan Kehormatan
adalah Hibatullah Siddiq, Ketua PMPP adalah Hidayat Syarif, dan Sekretaris
adalah Musni Umar.
Zainuddin MZ dalam pidatonya juga
menyerukan bahwa PPP Reformasi bertekad mewujudkan pemerintahan yang bersih,
yaitu dengan menata sistem politik agar tidak terjadi konflik kepentingan
antara kepentingan partai dan kepentingan rakyat.
Ditegaskan, dalam Anggaran Dasar PPP
Reformasi telah dituangkan sebuah pasal untuk mencegah terjadinya rangkap
jabatan oleh para kader partai yang menduduki jabatan pemerintahan.
"Setiap kader partai yang terpilih menjadi petugas negara diberi waktu
enam bulan untuk melepaskan jabatannya di partai, guna menghindari konflik
kepentingan. Kita tidak ingin pemimpin partai menghadiri acara partainya pakai
mobil negara yang dibeli dengan uang rakyat," serunya.
Zainuddin yakin, rangkap jabatan antara
pejabat negara dan pimpinan partai politik ini yang menyebabkan masalah menjadi
rumit. "Konglomerat sulit ditindak juga karena sudah dipajaki untuk
menyumbang partai. Ini yang menyebabkan negara terseok-seok. Hutan kaya, laut
kaya, sumber alam kaya, tapi rakyat menderita," tegasnya disambut tepuk
tangan para kadernya yang mengenakan seragam serba hijau berlambangkan Kabah
dengan lima bintang yang dilingkari merah putih itu.
Deklarator yang kemudian menjadi Ketua
Umum DPP PPP Reformasi ini menyatakan keprihatinannya terhadap agenda
reformasi, dimana lima tahun agenda reformasi bergulir, agendanya jelas, namun
kerjaannya yang tidak jelas. Ia juga menyinggung soal korupsi yang dikatakannya
makin marak. "Ada teman saya bilang, kalau pada Bung Karno, korupsi di
bawah meja, dilakukan dengan sopan dan malu-malu, sedangkan zaman Soeharto
korupsi di atas meja dilakukan dengan terang-terangan dan sekarang ini mejanya
pun dikorupsi," tuturnya.
"Rakyat kecil dengan kredit murah Rp
4 juta hingga Rp 5 juta untuk mengembangkan usahanya di kejar-kejar, sementara
yang membobol uang negara trilyunan rupiah enak saja mondar-mandir ke
Singapura," tambahnya. Dari sisi hukum, masih dirasakan sangat berpihak,
kalau orang besar dan banyak uang punya masalah antre orang membela, tetapi
ketika yang kecil tergusur tidak ada yang membantu. "Para penegak hukum
kita lagunya adalah maju tak gentar membela yang bayar," ungkapnya.
Atas keperihatinan inilah PPP Reformasi
lahir atas dasar nilai-nilai keagamaan, karena selama ini manusia Indonesia
hanya diisi otaknya, tetapi kurang diisi hatinya, sehingga muncul banyak orang
pintar cuma sayang tidak benar.
Masuk Partai karena Penasaran
Sesungguhnya apa yang membuat KH
Zainuddin M.Z. dulu bisa terangsang masuk PPP? Ternyata, jawabannya sepele,
sebagaimana dikemukakannya kepada Jawa Pos. "Karena saya penasaran mengapa
partai berbasis Islam tidak memenangkan pemilu. Ketika ia baru masuk, karena
popularitasnya, ia dengan cepat bisa langsung menempati posisi salah satu ketua
DPP.
Namun, tampaknya, itu sekadar cerita masa
lalu. Harapan PPP untuk memanfaatkan dai sejuta umat untuk mendongkrak
perolehan suaranya (jadi vote-getter) yang jeblok pada Pemilu 1999 justru
menjadi persoalan baru. Pasalnya, Zainuddin hengkang dari PPP dan mendeklerasikan
PPP Reformasi.
Dengan ketokohan dan senioritasnya, kini
Zainuddin tampil sebagai komandan PPP Reformasi yang sebagian besar diisi
kalangan muda PPP. Tapi, dia menolak jika peran dominannya dinilai datang
tiba-tiba. Sebab, katanya, dia bukan orang baru di PPP.
Sebelum masuk DPP, dia sudah menjadi pengurus
aktif PPP, yakni menjadi anggota dewan penasihat DPW DKI Jakarta. Lebih jauh
lagi, berkat kelihaiannya mengomunikasikan ajaran agama dengan gaya tutur yang
luwes, sederhana, dan dibumbui humor segar, partai yang merupakan fusi beberapa
partai Islam itu jauh-jauh hari (sejak Pemilu 1977) sudah memanfaatkannya
sebagai vote-getter.
Bersama Raja Dangdut H Rhoma Irama, dia
berkeliling berbagai wilayah mengampanyekan partai yang saat itu bergambar
Ka’bah -sebelum berganti gambar bintang. Hasil yang diperoleh sangat signifikan
dan mempengaruhi dominasi Golkar. Tak ayal, kondisi itu membuat penguasa Orde
Baru waswas. "Akibatnya, kita dapat teror. Saat itu ganas-ganasnya
Golkar," tuturnya.
Totalitas Zainuddin buat PPP bisa dirunut
dari latar belakangnya. Pertama, secara kultural dia warga nahdliyin, atau
menjadi bagian dari keluarga besar NU. Dengan posisinya tersebut, dia ingin
memperjuangkan NU yang saat itu menjadi bagian dari fusi PPP yang dipaksakan
Orde Baru pada 5 Januari 1971. Untuk diketahui, ormas lain yang menjadi bagian
fusi itu, antara lain, Muslimin Indonesia (MI), Perti, dan PSII.
Selain itu, keterlibatannya dalam PPP
tidak bisa dilepaskan dari guru ngajinya, KH Idham Chalid. Sebab, gurunya yang
pernah jadi ketua umum PB NU itu salah seorang deklarator PPP. Dia mengaku lama
nyantri di Ponpes Idham Khalid yang berada di bilangan Cipete, yang belakangan
identik sebagai kubu dalam NU.
Terpilih Kembali Pimpin PBR
Jakarta, 27/04/2005: Dai sejuta umat KH
Zainuddin MZ terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Bintang
Reformasi periode 2005-2010 dalam Rapat Pleno Muktamar I PBR, 27/4/2005 petang.
Tiga kandidat lain, Zaenal Ma’arif, Djafar Badjeber dan Ade Daud Nasution
sempat menyatakan kekecewaan, karena menilai pemilihan ketua umum itu di luar
jadwal dan cacat hukum.
Pemilihan dilakukan lebih cepat dari
jadwal yang sudah disepakati di rapat pleno sehari sebelumnya. Menurut jadwal,
pemilihan Ketua Umum PBR dilakukan setelah rapat komisi selesai. Namun
pemilihan telah dilakukan sebelum ada rapat komisi dan tidak dilakukan dengan
sistem satu delegasi satu suara, seperti yang disepakati dalam rapat
sebelumnya, tetapi dilakukan secara aklamasi.
Sementara Zinuddin menilai pemilihan itu
berlangsung secara sah dan demokratis. Pemilihan dipercepat juga atas keputusan
muktamar untuk mencegah terjadinya politik uang. Muktamar adalah forum
tertinggi sehingga bisa mengalahkan AD/ART.
Biodata
Nama : KH Zainuddin Muhammad Zein
(M.Z.)
Lahir : Jakarta, 2 Maret 1951
Agama: Islam
Pendidikan:
-
S1 IAIN Syarif Hidayatullah
-
Dr Hc Universitas Kebangsaan Malaysia
Istri:
Hj Kholilah
Putra Putri:
1. Fikri Haikal M.Z.
2. Lutfi M.Z.
3. Kiki M.Z.
4. Zaki M.Z.
Ayah: Turmudzi
Ibu: Zainabun
Organisasi
Ketua Umum DPP PPP Reformasi
Alamat:
Jl Gandaria Gg Haji Aom No.101 Kb Baru, Jaksel
Referensi:
-
Dari Wikipedia bahasa Indonesia
-
TokohIndonesia
DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia), dari berbagai sumber terutama Kompas,
Jawa Pos dan Suara Hidayatullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar