A.
Program
Siaran
Menurut kamus WJS Purwo Darminto, pengertian program adalah acara.
Sementara kamus Webster International volume 2 yakni: program adalah suatu
jadwal (schedule) atau perencanaan untuk ditindak lanjuti dengan penyusunan
“butir” siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada di udara.
Secara teknis penyiaran televisi,perogram televisi diartikan sebagai
penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari dhari ke hari (horizontal
propgraming) dan dari jam ke jam ( vertikal programming) setiap harinya.
Sementara program di dunia radio berarti acara.[1]
Menjadwalkan program siaran tidak semudah yang dibayangkan, mengingat
penata rrogram harus jeli memperhatikan apa yang disenangi para penonton,
selain kapan penonton bisa duduk di depan televisi. Karena itu, untuk menyusun
preogram siaran diperlukan sistem pemrograman siaran.
Pada umumnya isi program di telenisi maupun radio hanya meliputi acara
seperti: News Reporting (laporan berita), Talk Show, Call_in Show, Documenter,
Magazine? Tabloid,Rural Program, Advertising, Edication, Art dan Culture, Music
soap Operas/ Sinetron,/ Drama, Tv Movies, Game Show,? Kuis dll.
Berbagai jenis program siaran di
atas bukanlah sesuatu yang mutlak yang harus ada semuanya, tetapi acara
tersebut sangat bergantung dari kepentingan masing-masing stasiun penyiaran
televisi yang bersangkutan.
Istilah-istilah dalam program siaran
Sebelum mambahas tentang penyajian program siaran ada baiknya terlebih
dahulu untuk memaparkan istilah-istilah yang sering digunakan dalam program
siaran.
ü
Siaran
Mata acara atau
rangkaian mata acara berupa pesan-pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara
dan ganbar yang dapat didengar dan dilihat oleh khalayak dengan pesawat
penerima siaran televisi dengan atau tampa alat bantu.
ü
Penyiaran
Seluruh
kegiatan yang memungkinkan terselengaranya siaran radio dan televisi dengan
menggunakan gelombang elektromagnetik, atau transmisi kabel, serat optik atau
media lainnya.
ü Pola acara
Susunan mata
acara yang memuat penggolongan, jenis, hari, waktu dan lamanya serta frekuensi
siaran setiap mata acara dalam suatu priode tertentu sebagai panduan dalam
penyelengaraan siaran.
ü
Acara
siaran
Program
siaran, jadwal, rencana siaran dari hari ke hari dan dari jam ke jam.
ü
Format
acara
Persentasi
suatu program siaran, misalnya format talk show, musik, sinetron, dan
seterusnya.
ü
Kelompok
acara
Sejumlah acara
menurut jenis pengelompokan acara.
ü
Judul
acara
Nama dari satu
mata acara, misalnya: liputan 6, dahsyat, seputar Indonesia, dll.
ü
Judul
cerita
Judul dari
nama cerita setiap erisode.
ü
Jenis
acara siaran
Jenis-jenis
acara yang terdapat dalam kelompok acara seperti: pemberitaan (liputan 6),
hiburan(inbox), kebudayaan (Jejak Rasul).
B. Menyajikan Progran Siaran.
- Pola Siaran
Sebelum penata
program menyusun acara siaran, maka terlebih dahulu harus menyiapkan pola
siaran. Pola siaran selalu dijadikan awal atau dasar dalam menyusun program
siaran.
Pola siaran
merupakan poila penyusunan mata acara yang memuat penggolongan, klompok hari,
waktu dan frekuensi siaran setiap mata acara dalam suatu priode tertentu, dan
dijadikan panduan dalam penyelenggaraan siaran.
- Arahan Pola Siaran
Untuk memlakan
suatu acara siaran dibutuhkan wawasan arahan penyiaran program.
- Perubahan Pola Acara.
Pola acara
siaran dapat diubah sesuai keadaan. Biasanya ada dua alasan mendasar mengapa
pihak stasiun mengubah acara siaran.
- Bahan Program
Biasanya
didapat dari budaya, kisah kehidupan, dan lain-lain.
- sistem Penempatan Program Siaran
yang dimaksud
dengan sistem penempatan progran siaran adalah: merencanakan program tahunan,
merencanakan program per pekan, mingguan, dan menentukan program harian.
Program tahunan. Perencanaan
program tahunan berpijak pada tahun berlakunya manajemen stasiun televisi
bersangkutan.
Program pekanan/mingguan. Adalah
susunan program siaran dalam setiap mingunya.
Perogram harian. Penyusunan
program harian berdasarkan pada beberapa banyak bahan siaran yang tersedia.
Agar penyajian
menjadi lebih menarik dan variatif maka secara
umum terdapat lima jenis formatpenyajian untuk sebuah penampilan buletin berita
yaitu:
a.
Cut Spot/
Reporter Package (paket reporter)
Format
penyajian ini didesain sebagai suatu standar bagi sebuah penyiaran berita
televisi.
Dalam format ini, karena reporter akan membacakan sendiri laporannya,
maka mereka membuat dua bagian laporan. Bagian pertamaadalah leadatau intro
yang durasinya antara 15 hingga 20 detik. Sementara bagian ke 2 adalah laporan
utama panjang paket reportet berkisar antara satu setengah hingga 3 menit
tergantung pada panjang durasi buletin berita.
b. Reader u-lay
Dalam format
ini breita yang disusun oleh reporter/redaktur sebelumnya dibacakan oleh
penyiar berita di studio.
c. Non-Intro
Format non
intro hampir serupa dengan reader u-lay, tapi dalam format semacam ini penyiar
tidak muncul dilayar tv, tetapi hanya hanya terdengar suaranya saja dengan
latar belakang visual.
d. Phone / still
Format penyajian seperti ini terutama ditunjukan
untuk stop press. Atau apabila terdapat berita yang sangat aktual tetapi
redaksi belum memiliki gambar peristiwa tersebut. Untuk situasi semacam ini
maka redaksi harus segera mengirim wartawannya ke lokasi .
Format semacam ini jauh lebih baik ketimbang hanya penyiar saja yamg
muncul . dalam penyajian phone/ still selain dapat dilengkapi dengan peta juga
dapat divareasikan dengan gambar silet.
e.
Reader Only
Format semacam
ini hanyalah disajikan apabila dalam keadaan darurat atau terpaksa. Penyajian
seperti ini bisa dipilih apabila terjadi peristiwa yang benar-benar penting
namun visualnya masih tidak memungkinkan diperoleh dalam jangka waktu tertentu.[3]
Setiap
perencanaan produksi baik talkshow maupun infotainmentharuslah menghasilkan
sebuah usulan dalam bentuk proposal ringkas meliputi:
- Topik apa yang dipilih, dirumuskan dalam satu kalimat pendek.
- Latar belakang atau pemaparan kondisi objektif yang menyebabkan pentingnya membahas topik, dirumuskan dalam tiga sampai lima kalimat pendek.
- Rumusan masalah biasanya dalam bentuk daftar persoalan pokok yang hendak digali dari nara sumber dan pendengar.
- Uraian seputar apa saja manfaat mengupas topik bagi pendengar .
- Narasumber dan sumber data yang akan dicari.
- Kru plaksana mulai dari prosedur hingga operator.
- Durasi waktu dan jadwal penyiaran.
- Uraian prosespengolaan acara sejak menit pertama hingga terakhir(run down)mencangkup pembahasan inti dan selingan.[4]
PENUTUP
Secara teknis
penyiaran televisi, program televisi diartikan sebagai penjadwalan dan
perencanaan siaran televisi dari horizontal programing dan vertikal programing.
Sementara prodram di dunia radio berarti acara.
Istilah-istilah
dalam program siaran meliputi : siaran ppenyiaran, pola acara, acara siaran,
format siaran, kelompok acara, jadwal acara, judul cerita, dan jenis acara
siaran.
Ada lima hal
yang harus diperhatikan dalam menyajikan program siaran televisio yakni: pola
siaran, arahan pola siaran,perubahan pola acara, bahkan program, sistem
penempatan programsiaran.
Terdapat lima
jenis format penyajian untuk sebuah penampilan buletin berita, yaitu: Cut
Spot/reporter package, reader u-lay,non-intro,phone/still, dan reader only.
Daftar Pustaka
Muda, Deddy Iskandar, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter
Propesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005.
Soenarto, Rm, Program Televisi
Dari Penyusun Sampai pengaruh Siaran, Jakarta: FFTV-IKJ Press. 2007.
Masduki, Menjadi Broadcaser
Propesional, Yogyakarta: PT. Lkis Plangi Aksara. 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar