Koran
(dari bahasa Belanda:
Krant, dari bahasa Perancis courant)
atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang,
biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini
dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas,
olahraga,
tajuk rencana,
cuaca.
Surat kabar juga biasa berisi kartun,
TTS
dan hiburan lainnya.
Ada
juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu, misalnya
berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni
atau partisipan kegiatan tertentu.
Jenis
surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada hari-hari libur.
Surat kabar sore juga umum di beberapa negara. Selain itu, juga terdapat surat
kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius dibandingkan
dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat hiburan.
Kebanyakan
negara mempunyai setidaknya satu surat kabar nasional yang terbit di seluruh
bagian negara. Di Indonesia
contohnya adalah KOMPAS.
Pemilik
surat kabar, atau sang penanggung jawab, adalah sang penerbit, Orang yang bertanggung jawab
terhadap isi surat kabar disebut editor.
Sistem cetak jarak jauh
Perkembangan
teknologi modern (komputer, internet, dll) kini memungkinkan pencetakan surat
kabar secara simultan di beberapa tempat, sehingga peredaran di daerah-daerah
yang jauh dari pusat penerbitan dapat dilakukan lebih awal. Misalnya, koran Republika
yang pusatnya di Jakarta,
melakukan sistem cetak jarak jauh (SCJJ) di Solo.
Koran International Herald
Tribune yang beredar di Indonesia dicetak
dan diterbitkan di Singapura,
padahal kantor pusatnya berada di Paris.
Di
satu pihak sistem ini menolong beredarnya koran-koran kota besar di
daerah-daerah dengan lebih tepat waktu. Namun di pihak lain, koran-koran daerah
banyak yang mengeluh karena hal ini membuat koran-koran besar semakin merajai
dan mematikan koran-koran daerah yang lebih kecil.
Format
Surat kabar modern biasanya terbit
dalam salah satu dari tiga ukuran:
-
tabloid:
setengah ukuran broadsheet, dan sering dipandang sebagai berisi
kabar-kabar yang lebih sensasional.
Sejak
tahun 1980-an,
banyak surat kabar yang dicetak berwarna dan disertai grafis. Ini menunjukkan bahwa tata letak surat kabar semakin penting dalam
menarik perhatian pembaca.
Oplah
Jumlah
kopi surat kabar yang dijual setiap harinya disebut oplah, dan digunakan untuk
mengatur harga periklanan.
Koran dan politik
Di
negara-negara Barat, pers disebut sebagai kekuatan yang keempat, setelah kaum
agamawan, kaum bangsawan, dan rakyat. Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Thomas Carlyle pada
paruhan pertama abad ke-19. Hal ini menunjukkan kekuatan pers dalam melakukan advokasi dan menciptakan isu-isu politik.
Karena itu tidak mengherankan bila pers sering ditakuti, atau malah
"dibeli" oleh pihak yang berkuasa.
Di
Indonesia, pers telah lama terlibat di dalam dunia politik. Di masa penjajahan
Belanda pers ditakuti, sehingga pemerintah mengeluarkan haatzai artikelen,
yaitu undang-undang yang mengancam pers apabila dianggap menerbitkan
tulisan-tulisan yang "menaburkan kebencian" terhadap pemerintah.
Pada
masa Orde Lama banyak penerbitan pers yang diberangus oleh Presiden Soekarno. Namun bredel pers
paling banyak terjadi di bawah pemerintahan Soeharto. Akibatnya banyak wartawan yang
harus menulis dengan sangat berhati-hati. Atau sebaliknya, wartawan menjadi
tidak kritis dan hanya menulis untuk menyenangkan penguasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar