RUMAH KELUARGA BAHAGIA

Sabtu, 04 Maret 2017

HADITS TENTANG IMAN, PEMBAGIAN IMAN, DAN MALU SEBAGIAN DAI IMAN



Ø Hadits Tentang Keimanan

ﺤﺪﻴﺚ ﺃﺑﻰ ﻫﺭﻴﺭﺓ ﻗﺍﻞ ﻛﺍﻥ ﺍﻟﻧﻲ ﺼﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻟﻴﮫ ﻭﺴﻠﻡ ﺑﺍﺮﺯﺍ ﻴﻭﻤﺍ ﻠﻧﺍﺲ ﻔﺍﺘﺍﮦ ﺮﺟﻞ ﻓﻗﺍﻞ ﻤﺍﻹ ﻴﻤﺍﻦ : ﻗﺍﻞ : ﺃﻹﻴﻤﺍﻦ ﮬﻮ ﺃﺘﺅ ﻤﻦ ﺒﺍﷲ ﻮﻤﻼ ﺌﮕﺘﮫ ﻮ ﺒﻠﻗﺍﺌﮫ  ﻮﺒﺮﺴﻮ ﻠﮫ  ﻮﺘﺆﺪﻯ ﺍﻠﺰﮐﺍﺓ ﺍﻠﻤﻔﺮﻮﻀﺔ ﻮﺘﺼﻮﻢ  ﺮﻤﻀﺍﻦ  ﻗﺍﻞ: ﻤﺍ ﺍﻹﺤﺴﺍﻥ : ﻗﺍﻞ : ﺃﺘﻌﺑﺪ ﺍﷲ  ﮐﺃﻨﻚ ﺘﺮﺍﻩ ﻔﺇﻥ ﻠﻡ ﺘﮐﻥ ﺘﺮﺍﮦ  ﻔﺇﻨﮫ ﯾﺮﻚ: ﻗﺍﻞ :ﻤﺘﻰ ﺍﻟﺴﺍﻋﺔ :ﻗﺍﻝ: ﻤﺍﻠﻤﺴﺅﻞ ﺒﺃﻋﺎﻡ ﻤﻥﺍﻠﺴﺍﺌﻞ ﻭﺴﺃﺨﺒﺭﻚﻋﻥﺃﺷﺭﺍﻃﻬﺍﺇﺫﺍﻮﻠﺪﺖﺃﻷﻤﮫ ﺭﺑﻬﺍ ﻮﺇﺫﺍﺘﻁﺍﻮﻞ ﺮﻋ ﺍﻹﺑﻞ  ﺍﻠﺑﻬﻡ ﻓﻰﺍﻠﺑﺴﺗﺍﻦ ﻓﻰﺍﻠﺧﻤﺲ ﻻﻴﻌﻠﻤﻭ ﮬﻦ ﺇﻻﺍﷲ ﺛﻡﺘﻼﺍﺍﻠﻧﺑﻲﺺﻢﺇﻦﺍﷲﻋﻧﺪﮦﻋﻠﻡﺍﻠﺳﺍﻋﺔ:ﺃﻷﯿﺔﺛﻡ ﺃﺪﺑﺮ ﻓﻘﺍﻞ ﺮﺪﻮﮦ ﻓﻠﻡ ﯿﺮﺍﻮ ﺍ ﺸﻴﺌﺍ ﻓﻘﺍﻞ ﮪﺫﺍ ﺟﺑﺮﻴﻞ ﺟﺍﺀ ﻴﻌﻠﻢ ﺍﻟﻧﺍﺱ ﺪﻴﻨﮭﻡ  ﺍﺧﺮﺟﮫﺍﻟﺑﺧﺍﺮﻯ ﻓﻰ ٣٧ ﺑﺍﺐ ﺴﺆﺍﻝ ﺠﺒﺮﯿﻝ ﺇﻟﻰ ﺍﻠﻨﺑﻲ ﺺ ﻢ ﻋﻦ ﻹﯿﻤﺍﻦ ﻮﻹﺴﻼﻡ                                                                                                                                                   
Artinya: Dari Abi Hurairah, Ia berkata: “ Adalah Nabi SAW, keluar pada suatu hari menemui orang-orang. Kemudian seorang laki-laki datang padanya seraya berkata: Apakah Iman itu?
Nabi SAW menjawab: Iman itu adalah bila engkau beriman kepada Allah dan malaikatnya, beriman kepada rasul-rasulnya dan beriman kepada hari kebangkitan sesudah mati.
Laki-laki tadi kembali bertanya: Apakah Islam itu?
Nabi SAW menjawab: Islam adalah bila engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dan mendirkan shalat, menunaikan zakat yang diwajibkan serta berpuasa di bulan Ramadhan.
Kemudian laki-laki itu kembali bertanya: Apakah Ihsan itu?
Nabi SAW menjawab: Ihsan adalah bila engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak bisa (seakan-akan) melihatnya, maka Allah melihatmu.
(Dia) laki-laki kembali bertanya: kapan terjadi hari kiamat? Nabi SAW menjawab: tidaklah orang yang ditanya lebih tau dari pada penanya, dan aku Cuma akan memberitau tanda-tandanya. Jika budak perempuan melahirkan tuannya, dan jika penggembala unta saling meninggikan bangunan dalam 5 perkara yang tidak diketahui, kecuali Allah.
Kemudian Nabi membaca surah Luqman Ayat 34, “ Sesungguhnya Allah, hanya pada sisinya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat.[1] Kemudian itu pergi, lalu Nabi SAW berkata: suruh dia kembali! Namun mereka tidak melihat apa-apa. Lalu Nabi berkata, dia adalah jibril datang mengajari orang-orang tentang Agama mereka!

o   Penjelasan Isi Hadits
Maksud dari Iman kepada Allah yaitu mempercayai adanya Allah, karena Dia memiliki sifat-sifat sempurna. Iman kepada Malaikat Allah adalah mempercayai kepada adanya Malaikat dan mereka sebagaimana digambarkan oleh Allah adalah hamba-hamba yang dimuliakan.
Unta hitam adalah unta yang sangat sulit dikendalikan dan warnanya tidak disukai oleh Bangsa Arab. Sedangkan lima perkara yakni pengetahuan kiamat termasuk 5 perkara, sebagaimana firamn Allah “Dalam Sembilan tanda” (QS. An-Naml: 12)[2]

Ø Hadist tentang pembagian iman

حديث أبى هريرة رضي الله عنه عن النبي ص.م. قال: يضع وستون شعبة والحياء شعبة من الإيمان. اخرجه البخارى فى: كتاب الإيمان: 3 باب أمور الإيمان.

Artinya: Dari Abi Hurairah RA, Nabi SAW bersabda, “ Iman mempunya lebih dari enam puluh cabang, adapun malu adalah salah satu cabang dari iman.”

o   Penjelasan Isi Hadits
Ibnu Iyyad berpendapat, semua orang telah berusaha untuk menetukan cabang atau bagian dari iman dengan ijtihad. Tetapi yang mendekati kebenaran adalah metode yang dikemukakan oleh Ibnu Hibban, namun hal ini tidak dijelaskan secara rinci, namun dalam hal ini penulkis ringkas secara global, bahwa iman terbagi menjadi beberapa cabang diantaranya:
a)     Perbuatan hati, termasuk keyakinan dan niat. Perilaku menyakup 24 cabang iman.
b)     Perbuatan lisan yang mencakup 7 cabang keimanan.
c)     Perbuatan jasmani yang mencangkup 38 cabang.
d)     Berkenaan dengan badan ada 15 cabang.
e)     Berkenaan dengan orang lain ada 6 cabang
f)      Berkenaan dengan kemaslahatan umum, ada 17 cabang.

Ø Hadist tentang malu sebagian dari iman

حديث ابن عمر: ان رسول الله ص.م. مر على رجل من الأنصار وهم يعظ اخاه فى الحياء، فقال رسول الله ص.م.: دعه فإن الحياء من الإيمان. 

Artinya: ”sesungguhnya Nabi lewat dihadapan seorang anshar yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu. Maka Rasul bersabda biarkan dia karena malu itu sebagian dari pada iman.”      

o   Penjelasan Isi Hadits
Malu sebagian dari iman sudah dibahas dan disinggung pada uraian di atas, namun maksud dari malu tersebut  adalah menahan malu dari perbuatan buruk atau menahan diri dari perbuatan yang dibenci oleh syariat.


[1] Al-Qur’an, Surah Luqman, Ayat 34
[2] Al-Qur’an, Surah An-Naml, Ayat 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar