Departemen
Agama Arab Saudi
A.
Shalat
Disunnahkan bersegera mengerjakan shalat fardhu
dan memperbanyak shalat sunnah, karena semua itu merupakan ibadah yang paling
utama. Dari Tsauban radiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah
bersabda (yang artinya): "Hendaklah kalian memper-banyak sujud kepada
Allah, karena setiap kali kamu bersujud, maka Allah mengangkat derajat kamu,
dan menghapus kesalahan kamu". Hal tersebut berlaku umum di setiap
waktu.
B.
Shoum
(Puasa)
Karena dia termasuk perbuatan amal shaleh. Dari
Hunaidah bin Kholid dari istrinya dari sebagian istri-istri Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wassalam, dia berkata: "Adalah Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wassalam berpuasa pada tanggal sembilan Dzul Hijjah, sepuluh Muharram
dan tiga hari setiap bulan" (Riwayat Imam Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i).
Imam Nawawi berkata tentang puasa sepuluh hari bulan Dzul Hijjah : “Sangat
disunnahkan “.
C.
Takbir,
Tahlil dan Tahmid
Sebagaimana terdapat riwayat dalam hadits Ibnu
Umar terdahulu: "Perbanyaklah Tahlil, Takbir dan Tahmid pada waktu
itu".
Imam Bukhori berkata: "Adalah Ibnu Umar
dan Abu Hurairah radiallahuanhuma keluar ke pasar pada hari sepuluh bulan Dzul
Hijjah, mereka berdua bertakbir dan orang-orangpun ikut bertakbir
karenanya", dia juga berkata: "Adalah Umar bin Khottob bertakbir di
kemahnya di Mina dan di dengar mereka yang ada dalam masjid, lalu mereka
bertakbir dan bertakbir pula orang-orang yang di pasar hingga Mina bergetar
oleh takbir". Dan Ibnu Umar bertakbir di Mina pada hari-hari tersebut,
setelah shalat dan di atas pembaringannya, di atas kudanya, di majlisnya dan
saat berjalan pada semua hari-hari tersebut. Disunnahkan mengeraskan takbir karena
perbuatan Umar tersebut dan anaknya dan Abu Hurairah radiallahuanhuma.
Maka hendaknya kita kaum muslimin menghidupkan
sunnah yang telah ditinggalkan pada masa ini, bahkan hampir saja terlupakan
hingga oleh mereka orang-orang shalih, berbeda dengan apa yang dilakukan oleh
salafussalih terdahulu.
D.
Puasa
hari Arafah
Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi mereka yang
tidak pergi haji, sebagaimana riwayat dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
wassalam bahwa dia berkata tentang puasa Arafah (yang artinya): "Saya berharap
kepada Allah agar dihapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun
sesudahnya" (Riwayat Muslim)
E.
Keutamaan
hari raya kurban (tgl 10 Dzul Hijjah)
Banyak orang yang melalaikan hari yang besar
ini, padahal para ulama berpendapat bahwa dia lebih utama dari hari-hari dalam
setahun secara mutlak, bahkan termasuk pada hari Arafah. Ibnu Qoyyim
–rahimahullah- berkata: “ Sebaik-baik hari disisi Allah adalah hari Nahr (hari
raya qurban), dia adalah hari haji Akbar “, sebagaimana terdapat dalam sunan
Abu Daud, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Sesungguh-nya
hari-hari yang paling mulia disisi Allah adalah hari Nahr, kemudian hari qar.
Hari Qar adalah hari menetap di Mina, yaitu
tanggal 11 Dzul Hijjah. Ada juga yang mengatakan bahwa hari Arafah lebih mulia
dari hari Nahr, karena puasa pada hari itu menghapus dosa dua tahun, dan tidak
ada hari yang lebih banyak Allah bebaskan orang dari neraka kecuali hari
Arafah, dan karena pada hari tersebut Allah mendekat kepada hamba-Nya, kemudian
Dia membanggakan kepada malaikat-Nya terhadap orang-orang yang sedang wukuf.
Yang benar adalah pendapat pertama, karena
hadits yang menunjukkan hal tersebut tidak ada yang menentangnya sama sekali.
Namun, apakah dia lebih utama atau hari Arafah, hendaklah setiap muslim baik
yang melaksanakan haji atau tidak berupaya sungguh-sungguh untuk mendapatkan
keutamaan hari tersebut dan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya.
Dinukil dari Buku Edisi Indonesia
"Keutamaan
sepuluh hari (pertama) Dzulhijjah & Hukum berkurban dan ‘Iedhul Adha yang
berbarakah".
Seksi Terjemah
Kantor Sosial, Dakwah & Penyuluhan Bagi Pendatang Pemerintah Arab Saudi
Judul Asli:
Amalan yang Dianjurkan dalam sepuluh hari Dzulhijjah
Sumber:
www.salafy.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar