Oleh: Wikipedia
Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin
Hasin al Khattabi al-Bakri (Jalaluddin Rumi) atau sering pula disebut dengan
nama Rumi adalah seorang penyair
sufi yang lahir di Balkh
(sekarang Afganistan)
pada tanggal 6 Rabiul Awwal tahun 604 Hijriah, atau tanggal 30 September
1207
Masehi.
Ayahnya masih keturunan Abu Bakar, bernama Bahauddin
Walad. Sedang ibunya berasal dari keluarga kerajaan Khwarazm. Ayah Rumi seorang
cendekia yang saleh, mistikus yang berpandangan ke depan, seorang guru yang
terkenal di Balkh. Saat Rumi berusia 3 tahun karena adanya bentrok di kerajaan
maka keluarganya meninggalkan Balkh menuju Khorasan. Dari sana Rumi dibawa
pindah ke Nishapur, tempat kelahiran penyair dan alhi matematika Omar Khayyam.
Di kota ini Rumi bertemu dengan Attar yang meramalkan si bocah pengungsi ini
kelak akan masyhur yang akan menyalakan api gairah Ketuhanan.
Karya
Kumpulan puisi Rumi yang terkenal
bernama al-Matsnawi al-Maknawi
konon adalah sebuah revolusi terhadap Ilmu Kalam
yang kehilangan semangat dan kekuatannya. Isinya juga mengeritik langkah dan
arahan filsafat yang cenderung melampaui batas, mengebiri perasaan dan
mengkultuskan rasio.
Diakui, bahwa puisi Rumi memiliki ciri
khas tersendiri dibandingkan para sufi penyair lainnya. Melalui puisi-puisinya
Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta,
bukan semata-mata lewat kerja fisik. Dalam puisinya Rumi juga menyampaikan
bahwa Tuhan,
sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamai.
Ciri khas lain yang membedakan puisi
Rumi dengan karya sufi penyair lain adalah seringnya ia memulai puisinya dengan
menggunakan kisah-kisah. Tapi hal ini bukan dimaksud ia ingin menulis puisi
naratif. Kisah-kisah ini digunakan sebagai alat pernyataan pikiran dan ide.
Banyak
dijumpai berbagai kisah dalam satu puisi Rumi yang tampaknya berlainan namun
nyatanya memiliki kesejajaran makna simbolik. Beberapa tokoh sejarah yang ia
tampilkan bukan dalam maksud kesejarahan, namun ia menampilkannya sebagai
imaji-imaji simbolik. Tokoh-tokoh semisal Yusuf,
Musa,
Yakub,
Isa dan lain-lain ia
tampilkan sebagai lambang dari keindahan jiwa yang mencapai ma'rifat.
Dan memang tokoh-tokoh tersebut terkenal sebagai pribadi yang diliputi oleh
cinta Ilahi.
Salah
satu karyanya yang paling terkenal adalah :
Jangan
tanya apa agamaku. aku bukan yahudi. bukan zoroaster. bukan pula islam. karena
aku tahu, begitu suatu nama kusebut, kau akan memberikan arti yang lain
daripada makna yang hidup di hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar