Perkembangan teknologi memiliki banyak implikasi
pada seluruh bidang kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat
ikut mempengaruhi proses eksistensi media. Hal tersebut juga terjadi karena
pola perkembangan manusia modern yang cenderung serba instan. Masyarakat pada
era globalisasi sekarang ini lebih menggemari kebiasaan menonton daripada
kebiasaan membaca. Mereka juga tidak lagi suka membeli surat kabar atau
majalah, berganti dengan digandrunginya media elektronik yang menampilkan
visualisasi konsep. Kebiasaan ini seiring dengan waktu menjadi perubahan budaya pada manusia.
Media massa sedikit banyak akan mengalami pergeseran atau
revolusi ke arah yang lebih canggih. Mulai dari buku, majalah, surat kabar,
atau media cetak lainnya tidak memakai kertas lagi karena kita bisa membacanya
secara online. Sisi baiknya, tentu jangkauannya lebih luas dan cepat, interaksi
tinggi, selalu up-date, dan cost yang
dikeluarkan lebih sedikit. Tapi hal tersebut justru akan menurunkan angka minat
baca masyarakat terhadap buku dan media cetak.
Media elektronik ikut melakukan perkembangan sesuai
permintaan pasar. Perkembangan media elektronik dapat dilihat dalam berbagai
bentuk. Bentuk TV digital mendapat kemajuan menjadi TV kabel dan situs Youtube
yang fenomenal dalam hal video online merupakan salah satu dari beberapa bentuk
perkembangan media elektronik tersebut. Pada dunia penyiaran televisi,
perkembangan ini juga terasa pada segmentasi yang diterapkan TV swasta di
Indonesia
RIWAYAT DAN SEJARAH PERKEMBANGAN
KOMUNIKASI AWAL MANUSIA BERKOMUNIKASI
Komunikasi merupakan kebutuhan yang benar-benar pokok bagi
kehidupan manusia baik untuk pertumbuhannya, maupun bagi keperluan
mempertahankan kehidupan. Kemampuan manusia menciptakan bahasa sebagai alat
untuk berkomunikasi merupakan suatu tonggak penting dalam kehidupan manusia.
Akan tetapi, ditemukannya tulisan justru lebih penting lagi, karena sejak itu
manusia tidak lagi hanya mengandalkan daya ingat mereka semata, tapi telah
mampu untuk menembus batasan tersebut. Setiap tonggak perkembangan teknologi
komunikasi berkaitan erat dengan riwayat aktivitas kehidupan umat manusia.
Dengan adanya tulisan telah menyebabakan kehidupan manusia menjadi lebih luas
perkembgannya.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA CETAK
Perkembangan media diawali dengan munculnya media cetak.
Inovasi teknologi media memunculkan persaingan yang mengakibatkan perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi. Hal ini turut membawa perubahan sosial
masyarakat.
Perkembangan teknologi media juga turut mempengaruhi format
atau bentuk-bentuk yang muncul di media. Misalkan, dalam bidang periklanan.
Dulu, ketika teknologi media cetak belum berkembang, suatu iklan produk dibuat
dengan menggunakan teknologi mesin tik, sedangkan gambar-gambar iklan produk
tersebut dibuat secara manual dengan menggunakan pena. Bagaimana dengan
sekarang? Perkembangan teknologi sekarang memudahkan orang untuk membuat iklan
dengan lebih atraktif. Menggunakan teknologi komputer, iklan suatu produk dapat
didesain dengan menggunakan grafis dan dicetak menggunakan printer. Akan
tetapi, perkembangan teknologi tidak mempengaruhi isi dari apa yang muncul di
media. Misalkan, bagaimana isi berita atau iklan tidak ada yang berubah,
kecuali bentuk atau formatnya.
Penemuan Johannes Gutenberg pada tahun 1455 membawa
perubahan signifikan bagi masyarakat, terutama Eropa pada saat itu.
Perkembangan media cetak, terutama dalam pembuatan buku, terasa lebih mudah dan
murah. Selain itu, buku-buku tidak perlu ditulis ulang dengan waktu yang sangat
lama. Dengan begitu, ilmu pengetahuan menjadi lebih cepat berkembang. Karena
buku-buku catatan lebih mudah didapatkan masyarakat dan pendidikan pun mejadi
lebih merata. Dunia percetakan yang berkembang ini juga mempengaruhi penyebaran
agama karena jumlah ketersediaan kitab-kitab suci yang makin banyak. Selain
itu, sirkulasi informasi seputar bidang sosial, ekonomi, dan politik juga
meningkat seiring dengan perkembangan teknologi percetakan.
Perkembangan teknologi media cetak berkaitan dengan
perkembangan media cetak itu sendiri seperti surat-surat kabar, koran, majalah,
dll. Munculnya majalah-majalah bertemakan politik mewarnai peristiwa Revolusi
Amerika saat itu, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya yang mempengaruhi
sejarah kehidupan masyarakat. Isi dari media cetak memang sejak dulu –hingga
kini- banyak dipengaruhi oleh berbagai isu penting mengenai peristiwa yang
terjadi. Hal inilah yang memunculkan jurnalisme media cetak. Pada akhirnya,
perkembangan media cetak seperti majalah tidak melulu berisikan dunia
perpolitikan, namun juga tentang kesenian, kebudayaan, cerita pendek,
kesusasteraan, atau artikel-artikel opini. Sebagian dari majalah yang terbit
sejak zaman dulu, masih ada yang bertahan hingga kini karena kepercayaan
masyarakat atas kualitas isi media.
Surat kabar atau biasa disebut koran merupakan salah satu
media jurnalisme cetak berisikan artikel-artikel yang memuat tulisan tentang
peristiwa atau berita penting terhangat seputar kehidupan manusia.
Kadang-kadang terdapat artikel tertentu pada koran yang isinya mengkritik
pemerintahan, entah itu kinerja pemerintah atau baik-buruknya sistem pemerintahan
dijalankan. Pada zaman dahulu ketika belum ada freedom of the press dan freedom
of the speech, pemerintah begitu mengawasi isi media. Kritik-kritik
terhadap pemerintah yang dimuat di artikel akan ditanggapi dengan pemberedelan
surat kabar yang memuat tulisan atau penangkapan sang jurnalis. Karena
mengkritik pemerintah dianggap merupakan suatu tindakan kriminal. Namun justru
artikel-artikel yang memuat kritikan itulah yang dapat membuka mata masyarakat
sehingga memungkinkan terjadinya revolusi. Tidak hanya kritikan surat kabar
yang bisa mendapat kecaman dari pemerintah, tapi juga tulisan-tulisan yang
memuat dokumen-dokumen penting yang bisa jadi merupakan bukti bagaimana kinerja
pemerintah, berbagai skandal dan korupsi pemerintah, atau strategi yang
dijalankan pemerintah untuk tujuan tertentu, kesemuanya dipaparkan sesuai
dengan dokumen yang dimiliki oleh surat kabar. Berbagai peristiwa penting dunia
juga turut mempengaruhi ideologi jurnalisme suatu surat kabar. Perang dingin
antara Amerika Serikat yang mengusung liberalisme dengan Uni Soviet dengan
paham komunismenya memecah belah berbagai negara di dunia menjadi tiga kubu,
yaitu Blok Barat, Blok Timur, dan Blok Netral. Bagaimana isi stau tampilan
msing-masing surat kabar pun berbeda tergantung dari ideologi yang diusung oleh
surat kabar tersebut.
Perkembangan teknologi media cetak memang memudahkan
masyarakat untuk mendapat informasi, namun di satu sisi juga memunculkan suatu
masalah baru. Ideologi liberalisme yang berkembang melahirkan adanya freedom
of the press, freedom of the speech, dan freedom of expression. Dengan
begitu isi dari media yang muncul tidak dapat dikontrol. Padahal media sering
memuat peristiwa-peristiwa yang terkait isu-isu penting yang sensitif, seperti
agama, suku, dan ras. Selain itu, hal-hal yang dianggap tabu oleh masyarakat,
seperti yang berbau seksual misalkan, lebih mudah diakses oleh anak-anak di
bawah umur.
Jurnalisme media cetak mencapai puncak kejayaannya ketika
berbagai majalah dan surat kabar mulai menyertakan fotografi di halamannya
untuk menguatkan isi berita yang dimuat. Dengan begitu audience yang
menjadi sasaran mereka pun meluas. Hingga pada akhirnya muncul teknologi
televisi yang memunculkan jurnalisme media siar sehingga menggeser posisi media
cetak.
Sebuah perusahaan surat kabar biasanya akan mendapat untung
besar jika terdapat tulisan yang memungkinkan menjadi sesuatu yang sensational,
atau berpeluang menjadi ‘ramai’ dibicarakan. Peristiwa-peristiwa kriminal,
berbagai skandal pemerintah, bencana yang dialami manusia, informasi selebriti,
merupakan berita-berita yang sangat sering meramaikan kolom-kolom surat kabar,
bahkan hingga di era modern seperti saat ini. Surat kabar juga meliputi
berita-berita lokal, nasional, maupun internasional, serta mencakup editorial,
opini, kritikan, atau komentar-komentar dari pembaca. Masalahnya adalah jumlah audience
dari surat kabar justru menurun di level usia yang lebih rendah. Biasanya
anak-anak, remaja, atau anak-anak muda pada umumnya lebih menyukai membaca
majalah atau menonton televisi daripada membaca surat kabar.
Sebagai salah satu media massa yang modern, majalah sekarang
lebih fokus pada audience yang telah tersegmentasi menurut kepentingan
atau interest masing-masing, misalkan majalah olahraga, majalah remaja,
majalah khusus wanita, majalah otomotif, majalah bisnis-ekonomi, dsb.
Setiap penemuan teknologi media tentunya memberikan
kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi. Kelebihan dari
perkembangan teknologi media cetak, surat kabar khususnya, yaitu dapat
meningkatkan pendidikan masyarakat, menurunkan jumlah buta huruf, pendapatan
dan kualitas hidup pun meningkat. Selain itu, kemudahan akan mendapat informasi
ini menjadikan tingkat pengeluaran lebih rendah.
Teknologi percetakan juga memudahkan siapa saja untuk
mengkopi tulisan. Tulisan yang memiliki nilai jual tinggi tentunya menjadi
incaran bagi siapapun. Untuk itu dibutuhkan suatu hak cipta yang melindungi
pembuiatan setiap tulisan bagi si penulis, sehingga ia tidak perlu khawatir
tulisannya dikopi atau dicuri orang lain.
Kemajuan teknologi menjadikan media cetak tidak harus berupa
kumpulan kertas yang berisikan tulisan. Jurnalisme media cetak, seperti surat
kabar, mencapai puncak masa kejayaannya pada tahun antara 1890-1920. Namun,
media cetak mulai bergeser di masyarakat ketika muncul teknologi radio yang
memunculkan jurnalisme penyiaran. Hal ini terjadi sekitar tahun 1927. Pada
tahun 1950an, televisi turut menghangatkan persaingan antarmedia massa.
Munculnya teknologi internet
menjadikan media cetak seperti surat-surat kabar, koran, atau majalah dapat
diakses melalui World Wide Web. Justru dengan online internet,
berita-berita media cetak menjadi lebih up-to-date dan lebih cepat
diterima oleh masyarakat. Selaikan itu, perusahaan-perusahaan surat kabar dapat menjangkau audience
lebih luas.
SEJARAH SURAT KABAR DAN MAJALAH
Sebelum ditemukannya mesin pencetak, orang-orang dijaman
dahulu kala menyebarkan berita dari mulut ke mulut, surat tertulis, atau papan
pengumuman. Kemudian orang-orang mulai memikirkan kebutuhan sebuah laporan
berita tertulis. Bangsa Romawi kuno menemukan sistem yang cukup mengesankan
dalam menyebarkan berita tertulis tersebut. Sistem itu disebut dengan nama acta
diurna (kejadian-kejadian harian), sebuah lembaran berita ditulis tangan yang
diterbitkan oleh pemerintah untuk umum dari tahun 59 sebelum masehi sampai
setidaknya tahun 555 masehi yang memberitakan tentang politik, skandal,
persidangan, kampanye militer, dan eksekusi.
Di China, pada pemerintahan awal mereka telah membuat lembaran
berita yang disebut dengan nama tipao, yang diedarkan pada masa kekuasaan
dinasti Han. (202 sebelum masehi sampai dengan 220 masehi). Pada suatu waktu di
masa kepemimpinan dinasti Tang (tahun 618 sampai dengan 907 masehi) bangsa
China memakai blok kayu yang diukir untuk mencetak tipao, dan kemudian dicatat
sebagai lembar berita pertama yang dicetak
Di Indonesia, sejarah keberadaan majalah sebagai media massa
di Indonesia dimulai menjelang pada awal kemerdekaan Indonesia Awal Kemerdekaan
: Soemanang, S.H. yang menerbitkan majalah Revue Indonesia, dalam salah satu
edisinya pernah mengemukakan gagasan perlunya koordinasi penerbitan surat kabar
yang jumlahnya sudah mencapai ratusan.
Zaman Orde Lama : Seperti halnya nasib surat kabar pada masa
orde lama, nasib majalah pun tidak kalah tragisnya di saat peperti mengeluarkan
pedoman resmi untuk penerbit surat kabar dan majalah di seluruh Indonesia.
Zaman Orde Baru : awal orde baru (1966) banyak majalah yang
cukup beragam jenisnya. Zaman Reformasi
: Tidak diperlukan lagi Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) di zaman
reformasi, membuat berbagai pihak menerbitkan majalah baru yang sesuai dengan
tuntutan pasar.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SURAT
KABAR
Secara umum perkembangan prospek industri media cetak semakin
cerah tahun ini. Tingkat pertumbuhan media cetak pada 2007 mencapai 31 persen
sementara media lain seperti majalah cuma 17 persen dan TV sebesar 12 persen.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan media cetak yang cukup signifikan. Di
Malaysia, bahkan perusahaan media cetak secara agresif mengkampanyekan media
cetak sebagai media terbaik untuk periklanan dan pemasaran produk. Survei yang
dihimpun SPS menunjukkan perbandingan pertumbuhan media surat kabar 14,3 persen
sementara pertumbuhan iklan pada media surat kabar mencapai 31 persen. Meski
persentase ini menunjukkan angka yang menggembirakan, penerbit surat kabar
harus mempersiapkan diri dengan tantangan jaman seperti bertumbuhannya media
elektronik saat ini juga biaya produksi yang naik sebagai imbas kenaikan harga
kertas.
Perkembangan media diawali dengan munculnya media cetak.
Perkembangan teknologi media cetak berkaitan dengan perkembangan media cetak
itu sendiri seperti surat-surat kabar, koran, majalah, dll. Munculnya
majalah-majalah bertemakan politik mewarnai perisstiwa Revolusi Amerika saat
itu, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya yang mempengaruhi sejarah
kehidupan masyarakat. Isi dari media cetak memang sejak dulu –hingga kini-
banyak dipengaruhi oleh berbagai isu penting mengenai peristiwa yang terjadi.
Hal inilah yang memunculkan jurnalisme media cetak. Pada akhirnya, perkembangan
media cetak seperti majalah tidak melulu berisikan dunia perpolitikan, namun
juga tentang kesenian, kebudayaan, cerita pendek, kesusasteraan, atau
artikel-artikel opini. Sebagian dari majalah yang terbit sejak zaman dulu,
masih ada yang bertahan hingga kini karena kepercayaan masyarakat atas kualitas
isi media.
TREND SURAT KABAR DAN MAJALAH
Harian Suara Merdeka Semarang,
adalah koran yang termasuk paling akhir (sampai medio 2007) yang mengadopsi
format junior broadsheet, akhir Februari lalu. Sebenarnya masih ada dua harian
cukup legendaris yang belum merubah formatnya sampai November 2007. Mereka
adalah Harian Analisa dan Sinar Indonesia Baru (SIB) di Medan.
Tahun 2006 juga ditandai dengan
kelahiran sejumlah media cetak anyar –harian, mingguan, dan bulanan. Salah satu
yang menyedot perhatian penting adalah penerbitan majalah Playboy edisi
Indonesia pada bulan April. Adapun di tahun 2007, nyaris tidak ada penerbitan
suratkabar harian yang baru. Harian Jurnal Nasional, yang terbit perdana bulan
Juni 2006, mencoba menggabungkan format digital dengan cetaknya. Gagasan utama
harian ini awalnya adalah menjadi koran digital pertama di Indonesia. Setelah
Harian Seputar Indonesia (SINDO).
TECNOLOGY
TREN DALAM BUKU DAN MAJALAH
Sebelumnya kita menceritakan asal kertas dan percetakan di
Asia dan asal-usul pencetakan modern dengan Gutenberg pada tahun 1455 (Carter,
1991). Selama 500 tahun, sebagian besar di Publising improevment berkisar
tecnilogy lebih cepat mencari cara-cara untuk menekan tinta di atas kertas,
walaupun kemajuan yang lambat untuk diseluruh 400 tahun. Rotary pertama tekan,
invinted di 18.446, digunakan tipe cylinderders berputar untuk mencetak di
kedua sisi besar, gulungan countinous te kertas pada waktu yang sama, bukannya
di Singel lembar, pada saat satu sisi. Pada akhir abad ini, seorang Singel
tekan bisa mencetak puluhan ribu-lipat increas dari awal 1880-an.
1.
Mengembangkan radio
Secara keseluruhan, oleh beberapa faktor
telah 1927 medan solidi model yang commersial mengikuti radio di Amerika.
- Nasional
telah mengembangkan jaringan commercisl
- Radio
(1927) telah mengurangi frekuensi radio saling tumpang tindih dan
gangguan.
- Undang-undang
telah ditetapkan lisensi untuk frekuensi, membiarkan pendengar tahu
stasiun exacly saluran yang ada di.
- Stasiun telah mengembangkan kemampuan teknis untuk
menyampaikan yang jelas, sinyal kuat.
- Periklanan
menjadi dominan membayar mean radio
- Sebuah
massa kritis rumah tangga dengan radio telah cerated dan penonton
attaracive untuk pengiklan.
- Pengiklan
telah menjadi tertarik untuk menjangkau massa critikal ini throughnetwork
dan stastions lokal.
BUKU DAN MAJALAH TIME LINE
105 Lap kertas berbasis di temukan di Cina
1000 Jenis tanah liat dapat dipindah-pindahkan di Cina
1234 Jenis logam dapat dipindah-pindahkan di temikan di
Korea
1455 Guttenberg Alkitab
1602 Perpustakaan pinjaman modern
pertama, oleh Bodley
1640 Buku pertama yang diterbitkan di
koloni-koloni Amerika
1731 Majalah Pertama
Penerbitan Perubahan dengan internet
- Digital,
berarti membuat sebuah gambar atau teks yang dapat dibaca komputer,
seperti dengan scanner.
- Desktop
publishing adalah komposisi, tata letak, dan kadang-kadang pencetakan
bahan menggunakan komputer pribadi.
- Penerbitan
Custem merujuk pada versi disesuaikan menciptakan cetakan surat kabar,
majalah, atau buku untuk audiens tertentu.
- Electronic
commerce adalah kemampuan untuk menawarkan barang, advertaising, dan
lengkap pembelian on-line.
PERKEMBANGAN MEDIA CETAK DI DUNIA
ISLAM
Pertama membawa berita publikasi berkala yang ditulis oleh
dan untuk orang-orang Arab adalah Jurnal al-Irak, yang mulai muncul di
Baghdad dalam bahasa Arab dan Turki pada tahun 1816. Kedua mulai menerbitkan
surat kabar Arab di Kairo pada 1820-an, dan ini diikuti oleh surat kabar di
Aljazair pada 1847, Beirut pada tahun 1858, Tunis, Damaskus, dan Tripoli Libya pada 1860-an, Sanoa yang pada tahun
1879, Libanon dan Mesir telah memimpin pusat media cetak, penerbitan surat
kabar penting lebih awal daripada kebanyakan negara-negara Arab, mereka terus
memegang posisi terkemuka dalam jurnalisme ke abad kedua puluh satu. Casablanca
pada tahun 1889, dan di Mekah pada tahun 1908.
Libanon dan Mesir telah memimpin pusat media cetak,
penerbitan surat kabar penting lebih awal daripada kebanyakan negara-negara
Arab, mereka terus memegang posisi terkemuka dalam jurnalisme ke abad kedua
puluh satu. Pertama muncul surat kabar harian Arab di Beirut pada tahun 1873,
dan al-Ahram, yang masih muncul sebagai harian terkemuka, dimulai di
Mesir pada tahun 1875. By the twenty-first century only Egypt had dailies with
circulations over half a million copies. Pada abad dua puluh satu hanya Mesir
telah harian dengan sirkulasi lebih dari setengah juta eksemplar. Dua terkemuka
"nasional" harian, Al-Ahram dan al-Akhbar,
masing-masing menyalurkan lebih dari tujuh ratus ribu, dan al-Jumhuriyya
dijual sekitar empat ratus ribu eksemplar.
Di antara negara-negara Arab yang
lebih kecil di Teluk Persia, Arab Saudi memiliki tradisi koran tertua, dan
beberapa surat kabar terkemuka tradisi yang relatif lama. Di wilayah Barat Arab
Saudi, seperti surat kabar sebagai al-Bildd dan alMadina sedang
berkembang sejak tahun 1930-an, dan harian Ukaz dan al-Nadwa
telah muncul di sana tahun 1960-an. Pada awal 1960-an, Al-Jazira dan al-Riyadh
harian dimulai di Riyadh, dan dimulai pada Yawm al Dammam; sebagai tahun
2003, semua tujuh surat kabar ini masih ada. Di Yaman, pemerintah di selatan
dan utara telah menerbitkan surat kabar sejak tahun 1960-an, tetapi mereka
sirkulasi terbatas dan umumnya berkualitas rendah.
Daftar
Pustaka
Straubhaar, Joseph, Robert LaRose,
Media Now, Communications Media in the Information Age, Wadsworth Group, United
States of America: 2002.
google.com (Kuliah
Penutup Perkembangan Teknologi Komunikasioleh Prof. M. Alwi Dahlan, PhdRabu, 23
Maret 2007).
angga-artikelumum.blogspot.com