A.
RIWAYAT
ATAU SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Peradaban terbesar mempunyai gerak hati untuk menciptakan
sebuah infrastuktur komunikasi yang mampu mengkomunikasikan dengan cepat. Orang
yunani kuno dan orang Roma membangun menara untuk menyampaikan pesan dari jarak
jauh dari kerajaan. Orang Anasazi bagian Amerika kuno bagian selatan mempunyai
sebuah pusat “broadcasting” sebagai system tanda kebakaran di sebuah tempat
pada abad ke-21. Pada hari Napoleon, sebuah jaringan tanda pada menara untuk
membawa kepetingan melalui lintas Negara prancis. (Holzmann dan Pehrson, 1994).
Dalam
berkomunikasi, manusia menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan
mimik, tetapi perumusan pesan itu sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa
dan lambang-lambang yang dapat dipahami bersama. Kemampuan untuk menggambar
atau menuliskan lambang-lambang yang memiliki arti adalah sutau keunikan dari
spesies manusia, dan ini menjadi salah satu perbedaan paling signifikan antara
manusia dengan mahluk yang lain di bumi ini. Manusia sudah mulai menggambar dan
melukis lambang-lambang di batu sejak tahun 35.000 SM, dan ilustrasi-ilustrasi
serupa ini menjadi sebuah bagian penting dalam kehidupan manusia selama
berabad-abad. Perkembangan komunikasi antarmanusia tidak terlepas dari pengaruh
naluri kemanusiaan itu sendiri. untuk bertahan hidup manusia membutuhkan
manusia yang lainnya untuk saling membantu. Sementara pada tahapan saling
memberikan bantuan inilah proses komunikasi akan sangat dibutuhkan.
§ Zaman Tanda dan Isyarat Zaman ini
merupakan yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia dan muncul jauh
sebelum nenek moyang manusia dapat berjalan tegak. Dalam berkomunikasi satu
sama lain, peran insting (meskipun masih sangat rendah) sangatlah penting.
Proses komunikasi manusia lebih berdasarkan insting dan bukan rasionya.
Itu semua terjadi karena kemampuan kapasitas otak manusia masih sangat
terbatas. Perkembangan otak mereka juga sangat lamban. Oleh karena itu, zaman
ini berjalan dalam ribuan tahun sebelum digunakannya gerak isyarat.
Bunyi-bunyian dan tanda jenis lain dalm komunikasi. Penggunaan tanda dan
isyarat itu tidak berarti bahwa manusia pada zaman tersebut tidak dapat
berkomunikasi. Gerak isyarat dan tanda itu dalam komunikasi dikenal dengan
komunikasi nonverbal. Hal ini tetap bisa dikatakan berkomunikasi meskipun
dengan “bahasa” dan kemampuannya sendiri. Ringkasnya, mereka mengadakan komunikasi
dengan sederhana sekali. Lebih dari beribu-ribu tahun lamanya, pola komunikasi
tidak hanya digunakan, tetapi juga mengalami penyempenting komunikasi dalam era
ini adalah digunakannya bahasa tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi.
Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi berasal dari penyempurnaan
penggunaan suara (geraman, tangisan, dan jeritan) sebagai alat komunikasi.
§ Zaman Bahasa Lisan Zaman komunikasi
lisan ini berjalan kira-kira 300.000 sampai 200.000 tahun SM. Era ini juga
ditandai dengan lahirnya embrio kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara
terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, manusia pada
zaman ini sering disebut dengan homosapiens. Dari penelitian yang pernah
dilakukan, kemampuan berbicara dalam sistem bahasa baru terjadi sekitar 90.000
tahun sampai 40.000 tahun SM. Sementara itu bahasa secara lengkap mulai digunakan
kira-kira 35.000 tahun SM. Pada awal sejarah perkembangan manusia dalam
mengenal tulisan, mereka telah memahat atau mengukir gambar binatang dan
manusia pada tulang, batu, taring, dan bahan-bahan yang lain. Manusia pada era
ini biasanya mewariskan lukisan indah pada dinding beberapa gua di daerah
mereka tinggal. Ratusan gua itu pernah ditemukan di Spanyol dan Perancis bagian
selatan. Hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang
lainnya, dan kebutuhan ini terpenuhi malaui pertukaran pesan yang berfungsi
sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi
akan terisolasi. Pesan-pesan ini mengemuka lewat perilaku manusia. Ketika kita
berbicara, kita sebenarnya sedang berperilaku. Ketika kita melambaikan tangan,
tersenyum, bermuka masam, menganggukkan kepala, atau memberikan suatu isyarat,
kita juga sedang berperilaku. Sering perilaku-perilaku ini merupakan
pesan-pesan, pesan-pesan itu kita gunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu
kepada orang lain.
§ Zaman Tulisan Kecakapan manusia
berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50 juta tahun,
kemudian memasuki generasi kedua di mana manusia mulai memiliki kecakapan
berkomunikasi melalui tulisan. Bukti kecakapan ini ditandai dengan ditemukannya
tanah liat yang bertulis di Sumeria dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum
masehi. Kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan di kulit
binatang dan batu arca. Lalu secara berturut-turut dapat disebutkan pemakaian
huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM), alphabet Phunesia (1800 tahun SM), huruf
Yunani Kuno (1000 tahun SM), huruf Latin (600 tahun SM).
Mendekati tahun 3.500 SM, manusia memiliki gagasan untuk mengembangkan
serangkaian lambang yang sederhana yang dapat dipahami oleh kalangan luas,
yaitu huruf. Huruf mewakili suara yang diucapkan dan dengan berbagai cara, satu
huruf dapat digabungkan dengan huruf lain sehungga membentuk apa yang kita
namkan kalimat. Sistem ini disebut abjad fonetik. Abjad fonetik yang pertama
berasal dari abjad baji yang dikembangkan oleh orang Sumeria kuno.
Penyebarannya yang luas hingga ke wilayah Mesopotamia membuatnya menjadi
pendahulu hieroglif Mesir. Abjad Baji lah yang menjadi cikal bakal Abjad Ibrani
maupun Abjad Arab. Selain itu, ia juga merintis abjad Yunani, yang pada
gilirannya mengantar hadirnya Abjad Romawi yang kini digunakan dalam Bahasa
Inggris, Perancis, Jerman dan sebagian besar bahasa-bahasa barat lainnya. Abjad
Sirilik yang digunakan di Rusia dan di negara-negara Slavia lain juga
berkembang dari Abjad Yunani kuno. Abjad Cina yang lahir beberapa waktu
kemudian setelah Abjad Tinur Tengah kuno, dipinjam oleh sebagian besar bangsa
Asia, misalnya Jepang dan Korea, untuk dijadikan dasar abjad yang digunakan
dalam bahasa masing-masing.
Setelah berlangsung ribuan tahun lamanya, sampailah manusia ke zaman tulisan
(zaman ini muncul sekitar 5000 tahun sebelum masehi). Komunikasi tidak lagi
dilakukan hanya dengan mengandalkan lisan, tetapi didukung pula oleh bahasa tulis.
Sebuah prasasti yang ditemukan menginformasikan bahwa sekitar 4000 tahun SM
ditemukan kota kuno di Mesopotamia dan Mesir. Sebagaian besar prasasti ini
menggambarkan lukisan dengan kasar atau goresan pada dinding bangunan. Sementara
itu tulisan alfabet muncul kurang dari 100 tahun kemudian dan berkembang secara
cepat. Tulisan tersebut menyebar ke seluruh dunia kuno, dan baru beberapa abad
kemudian sampai ke negeri Yunani. Lambat laun gagasan penggunaan simbol huruf
konsonan dan vokal muncul. Saat itu karakter yang dibutuhkan kurang lebih
seratus. Suatu jumlah yang sangat besar tentunya, karena padahal sekarang ini
kita hanya mengenal dua pulu enam karakter huruf. Sesudah banyak variasi
pembahasan sejarah perkembangan tulisan, satu kejadian yang tidak boleh kita
tinggalkan adalah peristiwa di Yunani. Bangsa ini telah secara efektif dan
sederhana mempunyai sistem standarisasi huruf. Sekitar 500 tahun SM, mereka
telah secara luas menggunakan alfabet. Akhirnya, alfabet orang-orang Yunani
masuk ke Roma yang kemudian dibangun serta dimodifikasi. Dewasa ini, kita
menggunakan huruf-huruf kapital (majuscule) dan huruf kecil (miniscule) yang
berasal dari Roma itu. Lambat laun sistem tulisan alfabet ini berkembang secara
cepat dan lengkap. Tanpa bantuan sistem tulisan ini bisa jadi populasi penduduk
yang buta huruf akan menjadi lebih besar. Perkembangan yang penting pun terjadi
pula dalam ilmu pengetahuan, lukisan, pemerintahan, dan keagamaan.
§ Zaman Kemunculan Retorika Sebagai
cikal bakal ilmu komunikasi, retorika mempunyai sejarah yang panjang. Para ahli
berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak manusia ada. Akan tetapi, retorika
sebagai seni bicara yang dipelajari dimulai pada abad kelima sebelum masehi,
ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempat yang satu ke tempat yang
lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan dengan
penekanan terutama pada kemampuan berpidato. Betapa pentingnya retorika dapat
dilihat dari peranan retorika dalam demokrasi. Dalam hubungan ini terkenal
seorang orator bernama Demosthenes (384-322) yang pada zaman yunani sangat
termasyhur karena kegigihannya mempertahankan kemerdekaan Athena dari ancaman
Raja Phillipus dari Macedonia.
Pada waktu itu telah menaji anggapan umum bahwa di mana terdapat sistem
pemerintahan yang berkedaulatan rakyat, di situ harus ada pemilihan berkala
dari rakyat dan oleh rakyat untuk memilih pemimpin-pemimpinnya. Di mana
demokrasi menjadi sistem pemerintahan, di situ dengan sendirinya masyarakat
memerlukan orang-orang yang mahir berbicara di depan umum.
§ Kemajuan Teknologi Komunikasi Komunikasi
makin berkembang dengan ditemukannya mesin cetak di Cina pada abad ke-10 yang
meluas ke Jepang abad ke-12. Akhirnya komunikasi mulai dapat menembus jarak dan
waktu, terutama setelah Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun
1440. Perkembangan komunikasi makin sempurna dengan adanya berbagai penemuan
baru. Louis Daguerre menemukan fotografi yang dapat mengabadikan rupa dan
peristiwa (1822). Samuel Morse menemukan telegrafi jarak jauh pertama (64 KM:
1844). Thomas Alva Edison menemukan perekam bunyi (fonograf) pertama, yang
dapat mengabadikan komunikasi lisan secara praktikal (1877). Alexander Graham
Bell menemukan telpon yang dapat mempercepat komunikasi pengganti suara yang
sangat memakan waktu dan tenaga (1876). Guglielmo Marconi menemukan radio
telegrafi (1898), disusul penemuan radio teleponi oleh Reginald
Fressenden(1900). Malam Natal tahun 1906, Fressenden merintis siaran radio
pertama di dunia.
Selanjutnya Edison menemukan film bicara (1913). Televisi dirintis oleh Paul
Nipkov (1883). Sejak tahun 1935, televisi merupakan alat komunikasi mutakhir. Sementara
itu teleks muncul di eropa awal tahun 30-an:jaringannya meluas setelah Perang
Dunia II, yang mempercepat penyampaian berita dalam media massa. Setelah itu
ditemukannya kapal api oleh Robert Fulton (1807), kereta api oleh George
Stephenson (1825), serta pesawat terbang oleh dua bersaudara Wilbur dan Orville
Wright (1903), merupakan penyempurnaan teknologi pengangkutan yang langsung
mempengaruhi kelancaran komunikasi. Tahun-tahun tersebut adalah tahapan di mana
komunikasi terus mengalami kemajuan dan penyempurnaan. Bahkan di masa sekarang
kita mengenal yang namanya internet, handphone, komputer, serta beragam
teknologi komunikasi yang sudah menggunakan teknik digital.
ERA PERCETAKAN
Perkembangan teknologi komunikasi
diawali oleh penemuan sebuah alat cetak pada tahun 1041. Meskipun Johann
Gutenberg, seorang yang berkebangsaan Jerman, dikenal sebagai orang yang
membuat cetak-mencetak menjadi poses yang jauh lebih cepat dan ekonomis di tahun
1436, namun pemikiran Gutenberg ini bercikal dari sebuah penemuan awal alat
cetak di Cina pada tahun 1041 tadi.
Seorang bernama Bi Zheng di Cina diakui secara umum sebagai pencipta
keterampilan cetak-mencetak. Tahun 1041, ia mencetak dokumen-dokumennya yang
pertama dengan menggunakan cetakan huruf yang sudah ia bakar dalam tanah liat
dan kemudian dibentuk menjadi kalimat. Proses Bi Zheng diperbaiki oleh Wang
Zhen pada tahun 1298, yang membuat huruf-hurufnya dari kayu keras dan
selanjutnya mencetak buku-buku dan bahkan surat kabar. Dalam perkembangannya
saat ini teknik percetakan, sudah semakin maju telah mengantarkan bentuk
suratkabar dan majalah semakin baik dan indah. Selain dari itu, tekhnik
penulisan isi redaksionalnya sudah semakin baik pula. Perkembangan terakhir
adalah diperlukannya teknik percetakan jarak jauh. Cetak jarak jauh ini telah
diterapkan oleh beberapa suratkabar besar di dunia. Suratkabar yang dulunya
hanya dicetak di London, sekarang dalam waktu bersamaan juga dicetak di
Hongkong. Teknik ini juga akan berlaku di Indonesia. Tekhnik cetak jarak jauh
tentu akan memudahkan pendistribusian media cetak ke daerah, sehingga waktu
pengiriman bisa dipangkas. Perkembangan teknologi komunikasi pada mulanya
berupa suratkabar namun berkembang dengan di temukannya telegram oleh Michael
Faraday (1791-1867). Telegram merupakan sebuah terobosan dalam komunikasi
karena ini memungkinkan terjadinya komunikasi instan antara dua orang yang
tidak berhadapan muka. Gagasan untuk mengirimkan pesan-pesan sandi dengan
sarana kabel yang masing-masing mewakili setiap huruf dalam abjad. Pada tahun
1836 Samuel F. B. Morse menemuan telegrap yang telah berarti tersedianya awal
dari tekhnologi komunikasi dan infrastruktur komunikasi industri. Pada mulanya
Morse mengirim sebuah sisitem telegrap pada kali pertama pada tahun 1844. “What
hath God wrought?”, secara berlebih-lebihan sebuah kepentingan dari bentuk baru
komunikasi. Menjelang tahun 1859 jaringan tegrap menjangkau benua eropa dan
menjelang 1866 mereka menghubungkan benua-benua di dunia melalui slauran bawah
laut. Sejarah Daniel Czitrom (1982) menyebut telegrap sebagai “lightning lines”
untuk merefleksi antara trasmisi kecepatan komunikasi dan efek perubahan bentuk
dari system komunikasi yang baru. Bisnis berkembang menjadi besar dan luas
sebagai penemuan mereka yang bisa menggunakan telegrap untuk mengkoordinasi
aktifitas antara cabang-cabang yang jauh. Bersamaan dengan jalan kereta api,
telegrap membuat sebuah kemungkinan ekonomi nasional sebagai modal perusahaan
daerah yang mereka bisa memperluas to menutup seluruh Negara. Telegrap juga
mempunyai fungsi media masa yang penting, melewati pelayanan wire seperti
asosiasi press yang menyampaikan berita terbaru ke setiap kota. Langkah kedepan
hasil dari sebuah percobaan untuk mengembangkan telegrap dengan mendapatkannya
untuk menyampaikan berbagai pesan pada sebuah sing wire. Penemu, seorang guru
yang bernama Alexander Graham Bell, pada mulanya menyebut penemuannya “harmonic
telegraph”. Tapi ketika percobaannya di Labolatorium Boston pada awal maret
tahun 1876. Dia mendapat accident menuagkan beberapa asam pada pangkuannya dan
memanggil asistennya. “Mr. Watson, kemari, saya membutuhkan anda,” kata dia,
dan perlengkapan pada mejanya mengeluarkan suara/menyiarkan kata-katanya melewati
wires (cabel) ke kamar depan. Mr. Watson segera datang, dan telephone terlahir
. Alexander Graham Bell membangun perusahaan Bell Telephone pada tahun
berikutnya, 1877. Lima tahun kemudian, pada tahun 1882, system Bell yang
diperoleh Western electric, sebuah perusahaan electric. Ini menempatkan ke
tempat kedua dari power telekomunikasi yang merupakan awal sebutan dari
American Telephone and Telegraph, atau AT and T untuk istilah itu. Gedung
pertama pada Bell’s patents dan surat pada siasat bisnis, AT dan T mendominasi
industry telephone menjelang tahun 1910. Ini kemudian dibuat untuk monopoli
infrastruktur telekominikasi dengan memperoleh Western Union, perusahaan
telegraph terbesar di United State. Ini adalah tahun dimana monopoli
dipertimbangkan sebagai mata pencaharian pokok masyarakat evil. Dengan ancaman
pada tahun 1890 Sherman Antitrust Act tampak, AT and T membatalkan kesepakatan
pada Western Union pada tahun 1913, berkata akan bersaing secara fair dengan
saingannya, dan berjanji untuk membawa pelayanan telephone ke semua-pledge of
Universal Service. Pekembangan selajutnya ditemukannya electrische teleskop
sebagai perwujudan gagasan seseorang mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) yang
bernama Paul Nikov, untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke
tempat yang lain. Hal ini terjadi antara tahun 1883-1884. Akhirnya Nikov diakui
sebagai “Bapak Televisi”. Televisi mulai dapat dinikmati oleh publik Amerika
Serikat (AS) pada tahun 1939, yaitu ketika berlangsungnya “World’s Fair” di New
York, namun sempat terhenti ketika terjadi Perang Dunia II. Televisi sebagai
pelayanan comunitas antena untuk comunitas-comunitas terpencil pada tahun 1940
dan 1950. Mendekat untuk penduduk desa berakar lebih dari 20 tahun. Sepanjang
waktu ini, keuntungan dari perusahaan baru rose dan fell dengan naik turunnya
regulasi dari Washington DC. Pendingin pada stasiun televise baru antara tahun
1966 dan 1972, cable operator keluar pasar televise yang meluas dengan
keputusan FCC pada usaha untuk nuture stasiun UHF local yang baru (channel
14-69) bahwa panggung sandiwara dengan popular jarak tanda cable bisa import
dari Chicago atau New York. Ketika larangan terangakat pada tahun 1972,
perusahaan meluas yang pemilik system cable semakin bertambah banyak, multiple
system operators (MSOs), mengikutsertakan dalam sebuah high-stakes perang
tawar-menawar atas hak untuk wire kota-kota America untuk cable television.
Dengan menyebarkan satelit menyalurkan pionir programming cable oleh HBO,
banyak channel baru (seperti ESPN dan CNN) terbangun, seruan untuk audience.
Menjelang tahun 1985 hampir setiap kota di U.S mempunyai cable TV. Era ini juga
ditandai dengan pengaruh yang menguasai Tele-komunikasi, inc. (TCI) sebagai
system operator multiple cable terbesar.
Televisi selain menyajikan
aspek hiburan, juga menyiarkan berita, yang ada antaranya bersifat sosial
kontrol. Karena itu, televisi sebagai media massa telah menjadi salah satu
kebutuhan masyarakat di rumah tangga masing-masing.
Sebagai media massa yang muncul belakangan dibandingkan media cetak, televisi
baru berperan selama tiga puluh tahun. ‘Kotak ajaib’ ini sendiri lahir setelah
adanya beberapa penemuan tekhnologi, seperti telepon, telegraf, fotografi (yang
bergerak dan tidak bergerak) serta rekaman suara. Terlepas dari semua itu, pada
kenyataannya media televisi kini dapat dibahas secara mendalam, baik dari segi
isi pesan maupun penggunaannya.
Seiring
berkembangnya teknologi di temukanlah komputer. Dari kemunculan komputer inilah
yang di kemudian hari terus mengembang dan akhirnya lahirlar fasilitas
internet. Internet adalah sejenis media massa yang agak baru.
Tahun 1972 merupakan awal kelahiran jaringan internet, yaitu dengan adanya
proyek yang menghubungkan antara jaringan komunikasi pada jaringan komputer
ARPANET. Proyek tersebut telah menetapkan sebuah metoda baru untuk
menghubungkan berbagai macam jaringan yang berbeda yang dikenal sebagai konsep
gateway. Pada tahun 1973-1977, dikembangkan protokol TCP/IP (Transmission
Control/Internetworking Protocol). Protokol ini digunakan untuk pengiriman
informasi yang dikenal sebagai paket (packet). Internet baru dimanfaatkan di
Indonesia pada tahun 1996. Seseorang yang mempunyai pesawat komputer dapat
menyambungkannya dengan jaringan komputer lainnya lewat satelit. Perbedaannnya
dengan teknologi komunikasi lainnya bahwa internet dapat dibuat oleh orang
perorang, bukan hanya oleh satu lembaga yang bergerak dalam penyiaran
informasi.
Informasi yang dibuat seseorang dapat diketahui oleh banyak orang sepanjang
orang lain tersebut mempunyai jaringan. Karena dapat diakses oleh publik
inilah, maka internet dapat dikategorikan sebagai media massa.
Lebih dari lima orang Amerika dewasa menggunakan internet di rumah, kantor atau
sekolah, dan di atas 10% menggunakannya setiap hari. Dari karakteristik jenis
kelamin hampir sama banyaknya lelaki dengan perempuan yang menggunakan web
(situs).
Internet
merupakan aktivitas mereka sehari-hari. Situs juga menjadi sumber informasi
untuk hiburan dan informasi untuk perjalanan wisata. Pengguna internet bergantung
pada situs untuk memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses
situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap minggunya.
Namun demikian kehadiran internet yang mewabah dengan cepat serta mampu membuat
para penggunaya menjadi ketagihan telah memberikan dampak mengejutkan terutama
pada perusahaan-perusahaan penyedia jasa internet. Seirng berjalannya waktu
internet menjadi seperti media komunikasi yang lazim ditemukan. Siapapun nyaris
bisa mengakses layanan internet kapan dan di manapun. Sehingga tarif internet
menjadi murah.
MAKNA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
KOMUNIKASI
Perkembangan yang terjadi dengan
cepat di bidang komunikasi membuat para ahli menyebutnya sebagai revolusi
komunikasi. Perubahan yang cepat ini didorong oleh adanya berbagai penemuan di
bidang teknologi sehingga apa yang dulu merupakan kendala dalam kegiatan
komunikasi, sekarang sudah terbuka lebar. Seseorang dapat berhubungan dengan
seseorang atau sekelompok orang tanpa dibatasi oleh faktor waktu, jarak,
jumlah, kapasitas dan kecepatan. Contohnya penggunaan satelit dalam komunikasi.
Di sisi lain ada beberapa ahli yang menerima revolusi komunikasi ini dengan
hati-hati. Hal ini terutama pada dampak negatifnya. Menurut Tehranian dalam 25
tahun terakhir ada tiga kekuatan, yaitu teknologis, sosio-ekonomi, dan politik
yang telah mengubah sistem-sistem internasional ke tingkat tertentu. Revolusi
informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru, sehingga mempermudah
manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas sosial. Disamping
itu, kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi pun mampu mengatasi jarak
ruang dan waktu. Akan tetapi di lain sisi, globalisasi informasi dan komunikasi
tidaklah sepenuhnya membawa kebahagiaan bagi semua orang, masyarakat atau
bangsa. Pengetahuan dan preferensi yang cenderung seragam terhadap informasi di
masing-masing negara justru dapat menumbuhkan perbedaan atau kesenjangan internasional
dalam berbagai bidang. Terjadinya pemekaran jenis-jenis media sebagai akibat
kemajuan tekhnologi komunikasi dan informasi yang luar biasa, globalisasi media
pun meningkat dalam kualitas jaringan internet global (cybercommunication)
telah menciptakan sebuah jalan raya yang syarat informasi yang amat luas dan
seakan-akan tidak berujung (information super haigway) komunikasi internet
cenderung menjadi sebuah jenis media massa baru, karena penggunaan internet
sudah massal. Internet diibaratkan sebuah “dunia maya’ (dunia mimpi) tatkala TV
telah menjadi begian terpenting dalam budaya komunikasi umat manusia “istilah
katak dalam tempurung” sudah mulai berubah tempurung kepala mulai
berlubang-lubang kata seorang pengamat komunikasi manca negara. Dan kodok yang
sudah lama tinggal di dalamnya sudah mulai bisa melihat ke seluruh pelosok dunia
(TV disebut jendela dunia). Sedangkan ketika kemudian muncul internet yang
membentuk jaringan komunikasi dan informasi sejagat. Tempurung kepala itupun
terbalik. Akibatnya sang kodok memperoleh kekuasaan meloncat-loncat ke seluruh
dunia dengan kendaraan komputer. Sebagai konsekuensi keberadaan cybercom,
agaknya diperlukan undang-undang hukum pidana yang mengatur jaringan internet
global ata antar bangsa (international cyberlow) untuk bekerja sama untuk
melawan dampak buruk cybercom atau yang merugikan nilai-nilai budaya sutu bangsa.
Dalam globalisasi media massa (yang di perkuat dengan kemunculan berbagai
saluran komunikasi massa yang kian canggih khususnya internet). Globalisasi
media massa cenderung mendorong perluasan aspirasi kebebasan menyatakan
pendapat atau kebebasan informasi di masing-masing negara.
Di Indonesia aspirasi kebebasan itu ingin mengutamakan pembatasan yuridis
melalui pengadilan. Namun, karena sistem yang berlaku di zaman orde baru
tidak/belum memungkinkan hal itu, maka aspirasi kebebasan itu lebih pada hiburan
yang kurang sehat justru tidak lagi sesuai dengan tuntutan sistem budaya
(norma-norma agama) terjadi secara kontroversi atau kejanggalan. Khalayak media
dalam globalisasi informasi berdiri di tengah-tengah polusi kebudayaan tanpa
perlindungan karena institusi-institusi tradisional tidak lagi sanggup berperan
sebagaimana mestinya.
Arus globalisasi informasi (yang membawa nilai-nilai baru bagi Indonesia).
Globalisasi media massa dapat berdampak keresahan dan gejolak sosio cultural di
masing-masing negara. Hal itu disebabkan oleh pengaruh media global (informasi
global).
Meskipun
demikian, bagi bangsa Indonesia agaknya tolak ukur atau acuan dasar yang masih
bisa diandalkan untuk memahami arus globalisasi nilai(yang dibawa oleh
globalisasi media massa dan informasi) ialah nilai-nilai agama.
DAFTAR
PUSTAKA
Straubhaar,
Joseph, Robert LaRose, Media Now, Communications Media in the Information Age,
Wadsworth Group, United States of America: 2002.
http://zamrishabib.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar