· Pengertian
Komunikasi kelompok ialah komunikasi antara seseorang
dengan kelompok orang dalam situasi tatap muka. Kolompok tersebut bisa kecil,
dapat juga besar, tetapi berapa jumlah orang yang termasuk kelompok kecil dan
berapa jumlahnya yang termasuk kelompok besar tidak ditentukan dengan perhitungan
secara eksak, dengan ditentukan secara berdasarkan ciri dan sifat komunikan
dalam hubungannya dengan proses komunikasi. Di sini yang dimaksudkan dengan
komunikasi kelompok adalah komunikasi secara tatap muka, seperti komunikasi
yang terjadi pada rapat, briving, dan upacara bendera.
· Komunikasi
kelompok kecil (small
group communication)
Komunikasi kelompok kecil ialah
komunikasi antara sorang menejer atau administrator dengan sekelompok karyawan
yang memungkinkan terdapatnya kesempatan bagi salah seorang untuk memberikan
tanggapan secara verbal. Dengan lain perkataan, dalam komunikasi kelompok kecil
si pemimpin dapat melakukan komunikasi antar persona dengan salah seorang
peserta kelompok.
Robert F. Bales dalam bukunya, Interaction Process Analysis,
mendefinisikan kelompok kecil sebagai:
“Sejumlah orang yang terlibat dalam
interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan yang bersifat tatap muka (face to face meeting) di mana setiap
peserta mendapat kesan atau penglihatan antara satu sama lainnya yang cukup
kentara, sehingga dia—baik saat timbulnya pertanyaan maupun sesudahnya—dapat
memberikan tanggapan kepada masing-masing sebagai perseorangan.”
Berbeda dengan kelompok besar,
individu-individu dalam kelompok kecil bersifat rasional sehingga setiap pesan
yang disampaikannya akan ditanggapi secara kritis.
Keuntungan
dan kerugian berkomunikasi dengan kelompok kecil adalah sebgai berikut:
- Keuntungan
- Terdapat kontak pribadi.
- Umpan balik bersifat langsung.
- Suasana lingkungan komunikasi dapat
diketahui.
- Kerugian
- Frame
or reference komunikan
tidak diketahui secara individual.
- Kondisi fisik dan mental komunikan tidak
dipahami secara individual.
Berdasarkan kenyataan tersebut, dalam
melancarkan komunikasi kelompok kecil tatap muka perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
- Adakanlah persiapan yang seksama sebelum
berkomunikasi.
- Bangkitkanlah
perhatian begitu komunikasi dimulai.
- Peliharalah kontak pribadi selama
berkomunikasi.
- Tunjukan diri sebagai komunikator
terpercaya.
- Bicaralah dengan tegas, jelas dan
meyakinkan.
- Kemukakanlah fakta dan opini dalam uraian
yang sistematis dan logis.
- Hormatilah kritik komunikan.
- Jangan bersifat super.
- Jangan mengkritik.
- Jangan “ngotot”
- Jangan emosional.
Petunjuk-petunjuk tersebut perlu dipahami oleh
setiap pemimpin untuk mencegah terjadinya kehilangan ethos. Ethos adalah
paduan nilai-nilai yang terdapat pada diri seseorang yang mencakup kehormatan,
kemampuan, kepercayaan, kejujuran, moral dan itikad baik. Gagalnya komunikasi
dapat mengakibatkan hilangnya ethos seorang
pemimpin.
· Komunikasi
kelompok besar (large group communication)
Kelompok besar (large group) adalah kelompok komunikan
yang karena jumlahnya yang banyak, dalam suatu situasi komunikasi hampir tidak
terdapat kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal. Dengan lain
perkataan, dalam komunikasi dengan kelompok besar, kecil sekali kemungkinannya
bagi komunikator untuk berdialog dengan komunikan.
Dalam komunikasi internal suatu
jawatan atau perusahaan jarang sekali terjadi komunikasi kelompok besar kecuali
dalam upacara bendera yang sering dipergunakan oleh seorang kepala atau
pemimpin untuk memberikan informasi yang bersifat umum, yang berkaitan dengan
kepentingan seluruh karyawan.
Dalam hal-hal tertentu seorang
kepala jawatan atau pemimpin perusahaan berkesempatan tampil dalam forum
menghadapi kelompok besar seperti dalam konferensi atau kongres. Sehubungan
dengan itu, berikut ini disarankan untuk memperhatikan hal-hal seperti berikut:
1.
Adakanlah
perisapan yang seksama sebelum berkomunkasi.
2.
Bangkitkanlah
perhatian sebelum komunukasi dimulai.
3.
Peliharalah
kontak pribadi selama berkomunikasi.
4.
Tunjukan
diri sebagai komunikator terpercaya.
5.
Bicaralah
secara meyakinkan.
6.
Aturlah
intonasi sehingga menimbulkan gairah.
7.
Kemukakanlah
pesan komunikasi yang menyangkut kepentingan komunikan, bukan kepentingan
komunikator semata-mata.
· Norma
kelompok :
Ada tiga kategori norma kelompok,
yaitu :
1.
Norma
social, yaitu yang mengatur hubungan di antara para anggota kelompok.
2.
Norma procedural,
yaitu menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi,
seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan, apakah melalui suara
mayoritas ataukah dilakukan pembicaraan sampai tercapai kesepakatan
3.
Norma
tugas, yaitu memusatkan perhatian pada bagaimana suatu pekerjaan harus
dilaksanakan.
- Komunikasi
kelompok bersifat formal, dalam arti pelaksanaannya di rencanakan terlebih
dahulu, sesuai dengan komponen-komponennya.
- Komunikasi
kelompok terorganisir, yaitu orang-orang yang tergabung dalam kelompok
mempunyai peranan dan tanggung jawab masing-masing dalam mencapai tujuan.
- Komunikasi
kelompok terlembagakan, dalam arti ada aturan mainnya.
- Komunikator
dalam kelompok haruslah :
Ø Mencoba mengisolir beberapa proses yang
sederhana dan mudah dimengerti dari sekian banyak proses-proses yang timbul
secara simultan.
Ø Menggunakan beberapa istilah yang akan
memudahkan untuk mengorganisir beberapa pengamatan.
Untuk lebih jelasnya, karakteristik
komunikasi kelompok adalah :
1.
Langsung
dan tatap muka.
2.
Lebih
terstruktur
3.
Formal/
rasional
4.
Para
peserta lebih sadar akan peranan dan tanggung jawab mereka masing-masing.
· Karakteristik
yang berkaitan dengan komunikasi kelompok
a)
Jumlah
orang yang terlibat dalam komunikasi relatif bisa banyak bisa 50-200 orang atau
lebih (contoh : kelas perkuliahan, seminar, symposium, rapat (meeting)
perpisahan, kegiatan pengajian, jamaah kuliah subuh di masjid, peserta yang
menyaksikan demo, pada kelompok arisan atau di supermarket dsb.
b)
Hal yang
dibicarakan berkisar pada suatu tema atau topik tertentu yang menyangkut
kepentingan bersama (kelompok tertentu).
c)
Terdapat
minat dan kepentingan yang hampir sama di antara anggota-anggota kelompok.
d)
Biasanya
terdapat dari peserta saling mengenal (misalnya : seminar, symposium,
pengajian) atau keseluruhan saling mengenal (misalnya : kelas/kuliah, rapat
perpisahan, rapat pengurus organisasi, rapat pimpinan parpol).
· Media
yang digunakan dalam komunikasi kelompok
Media yang digunakan di antaranya
adalah :
1.
Surat
(dalam arti : selebaran, surat edaran, memo, dsb).
2.
Seminar,
symposium, rapat, ceramah, pengajian (majelis taklim)
3.
Kegiatan
belajar/ mengajar di kelas.
4.
Majalah
dinding, papan pengumuman, HT (handy talky), dan radio lokal.
1)
Kejelasan
(clarity): suatu pernyataan dikatakan
jelas apabila seorang yang mendengar atau membacanya merasa yakin bahwa dia
mengerti maksud yang ingin disampaikan si pembuat pesan.
2)
Pendapat (opinion):
suatu pernyataan dikatakan mengandung pendapat, apabila mengungkapkan suatu
perasaan, keyakinan atau penilaian, dasar faktual ini biasanya tidak nampak
dalam pernyataan itu sendiri.
3)
Kepentingan
(interest): suatu pernyataan
dikatakan mengungkapkan kepentingan si pembuat pesan, apabila mengandung
beberapa pentunjuk tentang perhatian dan keterlibatannya dengan
pertanyaan-pertanyaan yang sedang dibahas.
4)
Jumlah
informasi (amount of information):
suatu pernyataan dikatakan bersifat informatif apabila berisi fakta-fakta,
statistik, dan pendapat-pendapat dari sumber-sumber terpercaya yang mempunyai
kaitan langsung dengan beberapa aspek dari beberapa pertanyaan yang sedang
dibahas.
5)
Daya
provokasi (provocativeness): suatu
pernyataan dikatakan bersifat provokatif apabila mencerminkan keinginan atau
kesediaan dari si pembuat provokasi untuk mendorong orang lain memberi
tanggapan terbuka padanya; yaitu seolah-olah mengundang atau menerima
tanggapan.
6)
Orientasi
(orientation): suatu pernyataan
dikatakan memberikan orientasi apabila mencerminkan usaha si pembuat pesan
untuk merangsang tetrcapainya tujuan kelompok dengan cara menggunakan fakta,
member saran yang bermanfaat, atau mencoba memecahkan konflik.
7)
Objektivitas
(objectivity): suatu pernyataan
dikatakan dikatakan objektif apabila mencerminkan kebebasan si pembuat pesan
yang secara sadar berusaha mendesak atau mempengaruhi seseorang atau
orang-orang lain untuk menerima pendapatnya.
8)
Panjangnya
(length): panjang pernyataan hanyalah
jumlah kata-kata dalam pernyataan.
· Peran
tugas kelompok (group task roles)
Perilaku-perilaku berikut diarahkan untuk
mencapai tujuan kelompok melalului
kemudahan pemecahan masalah:[4]
- Mengawali-Berkontribusi: Mengajukan gagasan baru atau cara baru memandang
tujuankelompok. Ini mencangkup tujuan baru atau definisi baru permasalahan.
- Mencari
informasi: Meminta
penjelasan, informasi yang berwenang dan fakta-fakta yang relevan dengan
masalah yang dibahas.
- Mencari
pendapat: Mencari
informasi terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai yang melandasi
saran-saran yang sedang dipertimbangkan berkaitan dengan data faktual.
- Memberi
informasi: Menawarkan
fakta atau generalisasi bedasarkan pengalaman atau sumber yang berwenang.
- Memberi
pendapat: Menyatakan
keyakinan atau pendapat yang relevan dengan saran yang telah diajukan.
Penekanannya lebih kepada usulan yang harus menjadi pegangan kelompok
daripada kepada usulan yang hanya menyajikan faktor-faktor atau informasi.
- Menguraikan: memperluas usul-usul dengan contoh-contoh
atau pernyataan ulang, menawarkan rasionalisasi atas usulan yang diajukan
sebelumnya, dan mencoba menentukan hasilnya bila suatu usul diterima
kelompok.
- Mengkoordinasikan: menunjukan hubungan di antara berbagai
gagasan dan usul, berusaha menggabungkan gagasan dan usul, atau mencoba
mengkoordinasikan aktivitas anggota kelompok.
- Mengarahkan: Menunjukan posisi kelompok dengan
menyimpulkan kemajuan dan penyimpangannya dari arah atau tujuan kelompok
yang disepakati, atau dengan mengajukan pertanyaan mengenai arah yang
diambil kelompok.
- Mengevaluasi: Membandingkan pencapaian kelompok
berdasarkan beberapa kriteria atau standar berfungsinya kelompok.
- Memberdayakan: Mendorong kelompok untuk melakukan
tindakan, atau membuat keputusan, berusaha meningkatkan kualitas kegiatan.
- Membantu
prosedur: Membantu atau
mempermudah kerja kelompok dengan melakukan sesuatu bagi kelompok.
- Mencatat: Menulis usul-usul, mencatat keputusan
kelompok, atau mencatat hasil diskusi. Ini memberi hasil nyata.
· Fungsi
komunikasi kelompok
Fungsi komunikasi kelompok yang
akan dimanfaatkan untuk kepentingan, masyarakat, kelompok dan para anggota
kelompok itu sendiri sebagai berikut :
- Fungsi
hubungan sosial, yaitu bagaimana suatu kelompok mampu memelihara dan
memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya.
- Fungsi
pendidikan, yaitu bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun informal
bekerja untuk mencapai dan mempertukarkan pengetahuan.
- Fungsi
persuasi, yaitu seorang anggota kelompok berupaya mempersuasi anggota
lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
- Fungsi
pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, yaitu dengan cara menemukan
alternative atau solusi yang tidak diketahui sebelumnya, sedangkan
pembuatan keputusan berhubungan dengan pemilihan antara dua atau lebih
solusi.
- Fungsi
terapi, yaitu membantu setiap individu mencapai perubahan personalnya.
Tentunya individu tersebut harus berinteraksi dengan anggota kelompok
lainnya guna mendapatkan manfaat.
· Kesimpulan
Dalam lingkup komunikasi kelompok dapat
mendorong perkembangan-perkembangan komunikasi dalam kelompok yang ada
hubungannya dengan retorika dan psikologi sosial dengan cara memberikan
penekanan pada peningkatan efektivitas diskusi kelompok atau kegiatan-kegiatan
komunikasi kelompok di dalam kelas, sehingga akan dapat meningkatkan
ketrampilan peserta atau mahasiswa sebagai peserta diskusi.
·
Daftar
Pustaka
§
Onong, Uchjana Effendi, Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. Ke-
19
§
Yusuf, Yusmar, Dinamika Kelompok, Bandung:
CV. Armico, 1989
- Goldberg, Alvina A., dan Larson, Carl E., Komunikasi Kelompok , Jakarta:
UI-Press, 2006
§ Tubbs, Stewart L., dan Moss,
Sylvia., Human Communication, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. Ke-4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar