Pada tahun 1988, Linus kuliah di
university of Helsinky, Finlandia. Disana dia mulai mengenal pemrograman C.
Untuk lebih memperdalam ilmunya, Linus kemudian membelil sebuah komputer yang
kala itu masih menggunakan MS-DOS buatan microsoft sebagai sistem operasinya.
Tapi, kala itu Linus justru lebih tertarik pada komputer milik universitasnya
yang menggunakan sistem operasi UNIX. Ia pun coba mengembangkan sistem operasi
yang memadai untuk PC UNIX. Beberapa bulan kemudian Linus berhasil membuat
versi kasarnya yang diberi nama Linux. Nama Linux mungkin saja merupakan
akronimdari Linus dan UNIX.
Untuk memperkenalkan sistem operasi
barunya tersebut, Linus mem-posting pesan melalui internet kepada para pengguna
PC di seluruh dunia. Bahkan Linus membuat software-nya untuk dapat di download
secara gratis. Dan sebagaimana biasa dilakukan oleh sesama pengembang software
saat itu, dia merilis source code-nya, yang berarti bahwa semua orang yang
memiliki pengetahuan tentang pemrograman komputer dapat memodifikasi Linux
untuk disesuaikan dengan tujuan mereka masing-masing.
Mengoperasikan Linux memang membutuhkan
kecerdasan tekhnik yang cukup, sebab pengoperasiannya tidak semudah menggunakan
sistem operasi yang lebih populer, seperti windows, Mac milik Apple komputer,
atau OS/2 milik IBM. Namun, karena para volunteer developer memuji sendiri akan
kualitasnya, Linux menjadi cukup dikenal dengan keunggulan sebagi sistem yang
efisien dan jarang sekali terjadi crash atau seperti kebanyakan orang
menyebutnya dengan hang (sistem tiba-tiba berhenti).
Pada akhir tahun 1990, Linux mulai
mendapatkan sambutan yang cukup besar dari pengguna PC. Bahkan para pesaing Microsoft
sangat tertarik dan mulai ikut mengembangkan Linux. Perusahaan sperti Nestcafe
Communication, Corel, Oracle, Intel, dan perusahaan-perusahaan lain mengumumkan
bahwa mereka berencana untuk mendukung Linux sebagai alternatif sistem operasi
yang murah sekaligus andal.
Linux di negara-negara berkembang
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Harga perangkat lunak bisa mencapai 100
dollar AS atau lebih. Di negara yang rata-rata penghasilan per tahunnya antara
200-300 dollar AS, uang 100 dollar AS sangatlah besar. Dengan adanya Linux,
semua berubah. Karena Linux dapat digunakan pada komputer yang tergolong lama,
dia menjadi alternatif paling cocok bagi komputer beranggaran kecil. Di
negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin, Linux adalah jalan keluar bagi
penggemar komputer.
Karena keterbukaan pada sistem source
codenya, banyak kelompok pengembang yang ikut memperbaiki segala fiturnya,
sekaligus memindahkan berbagai aplikasi agar berjalan di Linux. Salah satu
hasilnya yaitu adanya perubahan dari sistem operasi Linux yang tadinya
cenderung kurang asing menjadi user friendly. Semua itu dimungkinkan berkat
adanya KDE dan GNOME. Berkat kedua sistem operasi ini, tampilan desktop Linux
lebih menarik dan mampu mengubah persepsi dunia tentang Linux.
Pemanfaatan sistem operasi Linux juga
kini sudah diterapkan pada superkomputer dunia seperti The Tetragrid, sebuah
megakomputer dari Amerika yang dapat menghitung lebih dari 13 triliun kalkulasi
per detik (13.6 TeraFLOPS – Floating Operations Per Second). Tetragrid dapat
dimanfaatkan untuk mencari solusi dari masalah matematika kompleks dan
simulasi, dari astronomi dan riset kanker hingga ramalan cuaca.
Yang lainnya, yaitu Evolocity. Juga
dari Amerika, sebuah komputer yang dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 9.2
TeraFLOPS, menjadikannya sebagai salah satu dari lima superkomputer tercepat di
dunia. Bahkan dalam waktu yang sama, Linus mengambil posisi di Transmeta corp.,
yang dimiliki salah satu pendirinya, Paul Allen. Di situ, Linus bekerja dalam
sebuah projek yang sangat rahasia, yang diasumsikan oleh banyak komunitas
high-tech akan berkembang menjadi sebuajh kekuatan yang bisa menjadi sumber
serangan di masa depan bagi kerajaan Microsoft.
Ketika mulai diperkenalkan, sistem
operasi Linux tidak mempunyai logo. Para pengembang pun bertanya-tanya dan
mengusulkan agar Linux diberi logo sebagai identitasnya. Kemudian terpilihlah
penguin Tux (Torvalds Unix) sebagai logonya. Logo itu dirancang oleh seniman
Larry Ewing.
Terpilihnya logo penguin berdasarkan
pengalaman Linus pada waktu berlibur, ia pergi ke daerah selatan. Disana dia
bertemu seekor penguin pendek yang menggigit jarinya. Kejadian lucu ini
merupakan awal terpilihnya penguin sebagai logo sistem operasi ciptaannya.
Hingga sekarang, logo Linux sudah terkenal ke berbagai penjuru dunia. Orang
lebih mudah mengenal segala produk yang berbau Linux hanya dengan melihat logo
yang unik nan lucu ini.
Referensi:
-
http://www.pikiran-rakyat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar