Herman Melville (New
York City, 1 Agustus 1819–28 September
1891) adalah seorang novelis
dan penyair asal Amerika Serikat.
Novel-novel awalnya yang berkisah petualangan-petualangan di Lautan Selatan
cukup populer namun jumlah pembacanya barkurang pada akhir kehidupannya. Saat
meninggal dunia, Melville hampir telah dilupakan sepenuhnya, tetapi
mahakaryanya, Moby-Dick "ditemukan kembali" pada tahun-tahun selanjutnya
dan ia kini dianggap sebagai salah seorang tokoh terpenting dalam dunia
kesusastraan AS.
Herman Melville pernah menjadi seorang pelaut setelah gagal
dalam berbagai usaha. Sebagai pelaut, dia melarikan diri dari sebuah kapal Amerika untuk menghindari keadaan-keadaan yang luar biasa kejam dan
berbahaya. Dia menetap di sebuah pulau, di tengah-tengah penduduk asli di sana.
Pada tahun 1844, Melville berhenti bertualang dan menulis buku.
Novel-novelnya yang pertama sangat berhasil diantaranya
adalah Typee (1846) yang dibuat berdasarkan pengalaman kehidupannya di
tengah-tengah penduduk asli di sebuah pulau, Omoo (1846), yang berdasarkan kehidupannya di Tahiti, dan Redburst (1848) yang berdasarkan pengalamannya dalam pelayaran
pertamanya ke Inggris.
Karyanya yang berjudul White Jacket (1850) merupakan protes keras terhadap perlakuan kejam yang
dialami para pelaut dalam Angkatan laut Amerika. Karyanya yang berjudul Moby Dick (1851) mula-mula tidak begitu berhasil dan tidak cukup laku
untuk menghidupi dirinya dan keluarganya. Melville sempat mengalami pertumbuhan
Amerika
Serikat ke arah barat, yaitu ke arah Pasifik dan menjadi negara yang kuat. Kemajuan besar dalam bidang
materi dan sosial terus melaju , dan hanya terhenti oleh Perang
Saudara Amerika pada tahun 1860-an. Meskipun banyak
pengarang besar bangsa Amerika Serikat hidup dijaman Melville, namun yang
dikaguminya secara khusus hanyalah seorang yakni Nathaniel
Hawthorne, dan kepada pengarang inilah dia
mempersembahkan buku Moby Dick.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar