Edward de Vere, Earl Oxford ke-17 (lahir 12 April 1550 – meninggal 24 Juni 1604 pada umur 54 tahun) dilahirkan di Kastil Hedingham dari Earl
Oxford ke-16. Ia dididik dalam pencarian ilmu
bagi bangsawan seperti pacuan kuda, latihan militer, berburu, musik, dan
tarian. Ia juga memiliki guru privat bahasa
Perancis dan Latin. Kini ia banyak terkenal sebagai mungkin pengarang
sebenarnya dari pekerjaan William Shakespeare.
Ayahandanya meninggal pada 1562, saat de Vere berusia 12 tahun, memperoleh Earl of Oxford. Sebagai anak kecil, Oxford ditempatkan dalam rumah tangga Lord
Burghley, Lord High Treasurer, anggota Dewan
Penasihat Ratu Elizabeth I, penasihat terpercayanya, dan salah satu tokoh negara yang
paling berpengaruh. Burghley mengatur menyembunyikan pembunuhan Oxford dari
salah satu pembantu Burghley. Oxford memperoleh gelar sarjana muda dari Queens
College, Cambridge, gelar sarjana dari Universitas
Oxford, dan dididik hukum di Gray's Inn. Ia memasuki Pengadilan Kerajaan di akhir 1560-an, di mana perbawanya, kecendekiaannya dan penampilannya
memikat hati Ratu Elizabeth I. Ia menikahi putri Lord Burghley, Anne Cecil,
pada 19
Desember 1571
— pilihan kontroversial, sejak mereka telah dibesarkan bersama. Di usia 21
tahun, ia mendapatkan kembali pengawasan tanahnya. Pernikahannya membuahkan 4
anak, termasuk 3 putri yang tetap hidup di masa kecilnya. Ia melancong ke Perancis, Jerman dan Italia pada 1575, dan secara singkat masuk agama Katolik Roma. (Inilah dari masa bahwa John Aubrey menulis, dalam Brief
Lives-nya, bahwa Edward "kentut" "saat merendah pada
ratu" pada Ratu Elizabeth I dan memasuki pembuangan sukarela. Pada
kembalinya kelak, diduga bahwa kata-kata pertama Ratu kepadanya ialah
"Pangeranku, saya sungguh telah melupakan kentut.")
Pada saat kembalinya di seberang Selat
Inggris, kapal Oxford dibajak perompak, yang bermaksud menahannya untuk uang tebusan sampai ia
memberitahu mereka hubungan kerajaan. Selanjutnya, ia menemukan bahwa istrinya
telah melahirkan seorang putri selama perjalanannya, dan menceraikannya dengan
alasan berzinah.
Pada 1580, ia mendakwa beberapa kawan Katoliknya atas pengkhianatan, dan mencela mereka pada Ratu, memohon kemurahan hati buat
paham Katoliknya sendiri, yang ia tanggalkan.
Ia merupakan bapak dari anak di luar nikahnya dengan Anne Vavasour, dinamai Sir Edward Vere, pada 1581, dan secara singkat dipenjarakan di Menara
London. Kongres gelap dengan Vavasour
menimbulkan perselisihan berkepanjangan dengan Sir Thomas Knyvett, pamannya, yang mengakibatkan 3 kematian dan beberapa
lainnya terluka. Oxford sendiri dibuat pincang dalam pertemuan. Permusuhan
diletakkan untuk diakhiri saat Ratu mengancam memenjarakan seluruh yang
terlibat. Akhirnya Oxford memutuskan mengampuni Anne Cecil dan menikahinya
kembali.
Pada 1585 Lord Oxford diberi perintah militer di Belanda, dan menjabat selama Pertempuran Armada Spanyol pada 1588. Istri pertamanya Anne Cecil meninggal pada 1588 pada usia
32. Pada 1591, Oxford menikahi Elizabeth Trentham, salah satu Pelayan Kehormatan Ratu. Pernikahan ini
membuahkan putra, Henry, 18th Earl of Oxford. 3 putri Earl seluruhnya menikah
dengan orang-orang yang sebaya: Elizabeth menikah dengan Lord
Derby; Bridget menikah dengan Lord
Berkshire; Susan menikah dengan Lord
Montgomery (kemudian Lord Pembroke), yang mana
First Folio William Shakespeare
dipersembahkan padanya.
Oxford merupakan penyair catatan kecil, dengan kerja yang
muncul dalam The Paradise of Dainty Devices (1576), The Arte of English Poetrie
(1589), The Phoenix Nest (1593), England's Helicon (1600) dan England's
Parnassus (1600). Ia menulis sandiwara, tiada yang telah bertahan, dan
dipertahankan 2 kelompok teater dan orkes akrobat. Ia menolak menerbitkan
pekerjaannya karena penguasaan tak resmi yang menolak penerbitan drama atau
puisi oleh bangsawan.
Ia merupakan penyokong beberapa penulis: yang
mempersembahkan karya kepadanya termasuk Edmund Spenser, Arthur Golding, Robert Greene, John Hester, John Brooke, John Lyly, Anthony Munday, dan Thomas Churchyard. Sokongannya (dan perkebunan salah urus) menguranginya
sifat pelitnya, dan ia diberi pensiun tahunan £1.000 oleh Ratu, yang
dilanjutkan untuk dibayar oleh penggantinya Raja James I.
Lord Oxford meninggal pada 1604 selama wabah di King’s Hold, Hackney, Middlesex, England,
dan dimakamkan di Hackney.
Pada 1920, J. Thomas Looney melanjutkan teori bahwa Oxford ialah pengarang sebenarnya
dari sandiwara William Shakespeare,
karena pendidikan lanjutnya, pengetahuan kehidupan bangsawan, dana yang
diberikannya, perhatiannya dalam teater, pujian buat pekerjaannya, dan berbagai
kesamaan antara kehidupan dan dramanya. Menurut teori ini, tabu itu
menggerakkan Oxford buat menjaga rahasia. Kepercayaan ini dikenal sebagai Teori
Oxford dari kepengarangan
Shakespeare, dan debat atasnya menyisakan
perdebatan. Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Edward_de_Vere
Tidak ada komentar:
Posting Komentar