RUMAH KELUARGA BAHAGIA

Rabu, 15 Februari 2017

Biografi Dr. ALWI SHIHAB


Biografi Dr. ALWI SHIHAB

Beliau bernama lengkap bernama lengkap Alwi Abdurrahman Shihab dan terlahir sebagai anak ke keenam dari 12 bersaudara yang juga merupakan adik kandung Quraish Shihab, pakar tafsir Al Quran. Beliau menghabiskan masa kecil dan remajanya di Makassar, Malang, dan Kairo. Pendidikan bagi beliau adalah modal masa depan, oleh sebab itu sejak kecil beliau sudah bertekad mendapatkan ilmu setinggi mungkin. Pada usia 12 tahun, bersama kakaknya Quraish, beliau berangkat ke Kairo, Mesir untuk menempuh pendidikan di Al Azhar. Pendidikan sarjananya dalam bidang akidah filsafat di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ujung Pandang diselesaikan pada tahun 1986. Pada saat yang hampir bersamaan ia meraih gelar master dari Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Selain itu, beliau juga mempunyai gelar master dari Universitas Temple, Amerika Serikat yang diterima pada tahun 1992. Selain meraih dua gelar master, beliau juga mempunyai dua gelar doctor, masing-masing dari Universitas Ain Syam, Mesir pada tahun 1990 dan Universitas Temple, Amerika Serikat pada tahun 1995. Tidak hanya prestasi belajar beliau yang mengagumkan, namun prestasi kerjapun mengagumkan. Di kalangan cendekiawan dan pemikir Islam AS, nama beliau tidak asing. Beliau adalah salah seorang ahli Islam pertama yang duduk dalam Board of Trustee pada Centre for the Study of World Religions, lembaga pengkajian yang berafiliasi dengan Harvard Divinity School.
Beliau merintis karirnya di dunia bisnis. Berawal dari jual-beli mobil kemudian mengembangkan bisnis impor karpet. Namun kemudian menjadi politikus dan akhirnya pejabat negara. Salah satu prestasinya adalah jabatan Menteri Luar Negeri pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Beliau menyadari bahwa beliau menggantikan Pak Ali Alatas yang praktis identik dengan kiprah politik luar negeri Indonesia selama lebih dari sepuluh tahun dan yang diakui kepiawaiannya oleh kalangan diplomatik internasional. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya menetapkan kebijakan-kebijakan luar negeri dan prioritas-prioritas dalam hubungan luar negeri saat itu. Persamaan visi dan misi membuatnya dekat dengan Gus Dur. Karena kedekatannya, bahkan beliau dicap sebagai loyalis Gus Dur. Ia memang seorang yang setia kawan. Maka tak heran bila ketika Gus Dur menjabat presiden, mantan pengajar di Harvard Divity School, dan di Auburn Theological Seminary of New York, ini diangkat menjadi Menteri Luar Negeri. Bahkan menjadi salah seorang menteri yang paling sering bersama Gus Dur. Tidak hanya saat Gus Dur berkunjung ke luar negeri, tetapi juga ketika berkunjung ke berbagai tempat di dalam negeri. Sehingga beliau dijuluki sebagai Menlu yang banyak mengurusi masalah dalam negeri. Beliau juga sering ‘menerjemahkan’ berbagai pernyataan Gus Dur yang mengundang kontroversi. Termasuk ketika Gus Dur melontarkan rencana membuka hubungan dagang RI-Israel. Alwi Shihab, yang ketika itu menjabat Menlu, adalah orang yang menjadi paling sibuk. Beliau harus menangani pro kontra tentang rencana itu.
Penampilan mantan Menlu RI Kabinet Persatuan Nasional dan Menko Kesra  Kabinet Indonesia Bersatu ini simpatik, gagah, tenang dan cerdas. Beliau juga seorang politisi yang elegan dan bermartabat. Nahdliyin ini adalah salah seorang ahli Islam pertama yang duduk dalam Board of Trustee pada Centre for the Study of World Relegions. Beliau sudah teruji menampilkan sosoknya sebagai diplomat andal saat menjabat Menlu.  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempercayainya menjabat Menko Kesra KIB, 20 Oktober 2004. Setahun kemudian, tepatnya 5 Desember 2005, sehubungan reshuffle kabinet, beliau digantikan Ir Aburizal Bakrie. Beliau kemudian dipercaya sebagai utusan khusus untuk negara-negara Timur Tengah, termasuk Organisasi Konferensi Islam.

Karir dalam Pemerintahan
-        Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Pada Kabinet PERSATUAN NASIONAL, Periode  1999 – 2001
-        MASA JABATAN : 23 Oktober 1999 – 09 Agustus 2001

TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Rappang, Sul-Sel, 19 Agustus 1946

Sumber:
-        Ensiklopedi Tokoh Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar