Antoine Laurent Lavoisier (26 Agustus 1743 – 8
Mei 1794)
adalah orang yang bertanggungjawab memberikan nama kepada oksigen pada tahun 1774. Perkataan oksigen terdiri dari dua kata Yunani, oxus (asam)
dan gennan (menghasilkan).
Kehidupan
Lavoisier justru belajar hukum di saat remajanya. Meski dia dapat gelar sarjana hukum dan diangkat dalam lingkungan ahli hukum namun tak sekali
pun dia pernah mempraktekkan ilmunya, walau memang ada dia berkecimpung dalam
dunia perkantoran administrasi Perancis dan pelayanan urusan masyarakat. Tetapi
yang terutama dia giat di dalam Akademi
Ilmiah Kerajaan Perancis. Dia juga
anggota Ferme Générale, suatu organisasi yang berkecimpung dalam dunia urusan pajak. Akibatnya, sesudah Revolusi
Perancis 1789,
pemerintahan revolusioner teramat mencurigainya.
Akhirnya dia ditangkap, berbarengan dengan dua puluh tujuh
anggota Ferme Generale. Pengadilan revolusi mungkin tidak terlampau teliti, tetapi
proses pemeriksaan berjalan cepat. Pada suatu hari tanggal 8 Mei 1794 kedua
puluh tujuh orang itu diadili, dinyatakan bersalah dan dipenggal kepalanya
dengan guillotine.
Pada saat pengadilan, ada permintaan agar kasus Lavoisier
dipisahkan, seraya mengedepankan sejumlah pengabdian yang sudah dilakukannya
untuk masyarakat dan ilmu pengetahuan. Hakim
menolak permintaan dengan komentar ringkas: "Republik tak butuh
orang-orang genius." Ahli matematika besar Joseph Louis
Langrange dengan ketus dan tepat membela
temannya: "Memang diperlukan waktu sekejap untuk memenggal sebuah kepala,
tetapi tak cukup waktu seratus tahun untuk menempatkan kepala macam itu pada
posisinya semula."
Penelitian
Lavoiser sudah menyusun skema
pertama yang tersusun rapi tentang sistem kimiawi (bekerja sama dengan Berthollet, Fourcroy dan Guyton
de Morveau). Dalam sistem Lavoisier (yang jadi
dasar pegangan hingga sekarang) komposisi kimia dilukiskan dengan namanya.
Untuk pertama kalinya penerimaan suatu sistem kimia yang seragam dijabarkan
sehingga memungkinkan para ahli kimia di seluruh dunia dapat saling berhubungan
satu sama lain dalam hal penemuan-penemuan mereka.
Lavoisier merupakan orang pertama
yang dengan gamblang mengemukakan prinsip-prinsip penyimpanan jumlah reaksi
benda kimia tanpa bentuk tertentu: yakni reaksi dapat mengatur kembali elemen
yang benar dalam substansi semula tetapi tak ada hal yang terhancurkan dan pada
akhir hasil berada dalam berat yang sama seperti komponen asal. Keyakinan
Lovoisier tentang pentingnya kecermatan menimbang bahan kimiawi melibatkan
reaksi yang mengubah ilmu kimia menjadi ilmu eksakta dan sekaligus menyiapkan
jalan bagi banyak kemajuan-kemajuan di bidang kimia pada masa-masa sesudahnya.
Lavoisier juga memberi sumbangan
dalam bidang penyelidikan geologi,
dan menyumbangkan pula dalam bobot yang meyakinkan di bidang fisiologi. Dengan
percobaan yang teramat hati-hati (bekerja sama dengan Pierre
Simon de Laplace), dia mampu menunjukkan bahwa
proses fisiologi mengenai keringatan
atau bersimbah peluh adalah pada dasarnya sama dengan proses pembakaran lambat.
Dengan kata lain, manusia dan bangsa binatang menimba energi mereka dari proses
pembakaran organik yang perlahan dari dalam, dengan penggunaan oksigen dalam udara yang dihimpunnya. Penemuan ini saja --yang
mungkin arti pentingnya setara dengan penemuan William
Harvey tentang peredaran darah-- sudah cukup
mendudukkan Lavoisier dalan daftar urutan buku ini. Tambahan pula, Lavoisier
punya makna amat penting berkat formulasinya tentang teori kimia sebagai titik
tolak tak tergoyahkan bagi sektor pengetahuan kimia pada jalur yang tepat. Dia
umumnya dianggap sebagai "Pendiri ilmu kimia modern", dan memang dia
patut mendapat julukan itu. "Daftar Periodik Unsur" modern yang dasarnya merupakan perluasan dari daftar
Lavoisier.
Warisannya
Ilmuwan Perancis hebat Antoine
Laurent Lavoisier merupakan tokoh terkemuka di bidang perkembangan ilmu kimia.
Pada saat kelahirannya di Paris tahun 1743, ilmu pengetahuan kimia ketinggalan jauh
ketimbang fisika, matematika
dan astronomi. Sejumlah besar penemuan yang berdiri sendiri-sendiri sudah
banyak diketemukan oleh para kimiawan,
tetapi tak satu pun kerangka teori yang dapat jadi pegangan yang dapat
merangkum informasi yang terpisah-pisah. Pada saat itu tersebar semacam
kepercayaan yang tak meyakinkan bahwa air
dan udara merupakan substansi yang elementer. Lebih buruk lagi,
adanya kesalahfahaman mengenai hakekat api.
Kepercayaan yang berkembang saat itu adalah bahwa semua proses pembakaran benda
mengandung substansi duga-dugaan yang disebut "flogiston," dan bahwa selama proses pembakaran, substansi barang
yang terbakar melepaskan flogiston-nya ke udara.
Dalam jangka waktu antara tahun 1754 - 1774, ahli-ahli kimia berbakat seperti Joseph Black, Joseph Priestley,
Henry Cavendish dan lain-lainnya telah mengisolir arti penting gas seperti
oksigen, hidrogen, nitrogen dan karbon dioksida.
Tetapi, sejak orang-orang ini menerima teori flogiston, mereka tidak mau
memahami hakikat atau arti penting substansi kimiawi yang telah mereka ketemukan.
Oksigen, misalnya, dipandang sebagai udara yang semua flogistonnya telah
dialihkan. (Sebagaimana diketahui bahwa serpihan kayu lebih sempurna terbakar
dalam oksigen ketimbang dalam udara; mungkin ini akibat udara lebih mudah
menghisap flogiston dari kayu yang terbaru). Jelas, kemajuan nyata di bidang
kimia tidak bisa terjadi sebelum dasar-dasar utamanya dapat difahami.
Adapun Lavoisier yang berhasil dan
menangani bagian-bagian yang menjadi teka-teki menjadi satu kesatuan yang dapat
dibenarkan dan menemukan arah yang tepat dalam teori ilmu kimia. Pada tahap
pertama, kata Lavoisier, teori flogiston sepenuhnya meleset: tidak ada benda
yang namanya flogiston. Proses pembakaran terdiri dari kombinasi kimiawi
tentang terbakarnya barang dengan oksigen. Kedua, air bukanlah barang elementer
samasekali melainkan satu campuran antara oksigen dan hidrogen. Udara bukanlah
juga substansi elementer melainkan terdiri terutama dari campuran dua jenis
gas, oksigen dan nitrogen. Semua pernyataan ini kini tampak gamblang sekarang,
tetapi belum bisa ditangkap baik oleh pendahulu-pendahulu Lavoisier maupun
rekan sejamannya. Bahkan sesudah Lavoisier merumuskan teorinya dan mengajukan
kepada kalangan ilmuwan, toh masih banyak juga pemuka-pemuka ahli kimia yang
menolak gagasan teori ini. Tetapi, buku Lavoisier yang brilian Pokok-pokok
Dasar Kimia (1789), begitu terang dan jernihnya mengedepankan hipotesa ini
dan begitu meyakinkan serta mengungguli pendapat-pendapat lain, barulah
ahli-ahli kimia angkatan lebih muda dengan cepat mempercayainya.
Seraya membuktikan bahwa air dan
udara bukanlah unsur kimiawi, Lavoisier mencantumkan pula dalam bukunya daftar
substansi benda-benda itu yang dianggapnya punya arti mendasar dan bersifat
elementer meski daftarnya mengandung beberapa kekeliruan, daftar unsur kimiawi
modern sekarang ini pada hakekatnya merupakan perluasan dari apa yang sudah
disusun Lavoiser itu. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Antoine_Lavoisier)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar