SN Ratmana (lahir di Kuningan,
Jawa
Barat, 6 Maret 1936; umur 73 tahun) memiliki nama asli Ratmana Soetjiningrat
adalah sastrawan angkatan 66. Menulis cerpen sejak duduk di bangku SMA Negeri Pekalongan. Saat ini menetap di Kota Tegal. Sampai sekarang, cerpen yang dihasilkannya sekitar 75
buah. 42 buah di antaranya terhimpun dalam tiga buku kumpulan cerpen,
masing-masing Sungai, Suara dan Luka (Sinar
Harapan, 1981), Asap itu Masih Mengeptil (Balai
Pustaka, 1977) dan Dua Wajah dan Sebuah
Sisipan (Kepelpress, 2001).
Karyanya dimuat pula dalam antologi cerpen pemenang Sayembara Kincir Emas Radio Nederland Wereldomroep, Dan Jodoh Sampai Supiyah (1975), Angkatan 66 (1968), Jakarta 30 Cerpen Indonesia (Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia), dan Dari Fansuri ke Handayani (Horison, 2001). Ketika Tembok Runtuh dan Bedil Berbicara (1966-1998) merupakan novelnya yang pertama, dan pernah dijadikan cerita bersambung di Harian Republika (1999). Setelah itu menyusul pula novelnya yang ke-dua, Sedimen Senja (Kompas, 2006).
Sebagai pegawai negeri, SN Ratmana pernah jadi guru llmu Fisika di SMA Negeri Tegal, kemudian menjadi Kepala Sekolah di dua SMA Negeri, dan yang terakhir menjadi Pengawas SMP/SMA Kabupaten Tegal. Sejak 1996, Ratmana memasuki masa pensiun, namun sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kota Tegal.
Karya
Puisi
-
Persimpangan
-
Ia Berjalan Sendiri
Naskah Drama
Penyutradaraan
Cerpen
Tidak kurang dari 83 cerpen telah
dipublikasikan oleh media cetak dan elektronik, baik lokal, regional maupun
nasional. 42 di antaranya terhimpun dalam buku kumpulan cerpen. 10
cerpen karya terbaru digabung dalam satu novelet masih dalam persiapan
penerbitan. Catatan penting dari cerpen-cerpen SN Ratmana:
-
Mendiang, cerpen yang termuad di tiga buku yakni: Antologi
Jakarta, 30 Cerpen Indonesia (Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementrian
Pelajaran Malaysia, (1982), Cerita Pendek Indonesia (Gramedia, Jakarta, 1980), dan buku Apresiasi Kesusastraan (editor Jakob
Sumardjo dan Saini KM, 1986)
-
Sepi Tanpa
Tepi terhimpun dalam buku Dari
Fansuri KeHandayani (Ford Foundation, 2001),
buku Bidadari Sigar Rasa (Cakrawala Sastra Indonesia, Dewan Kesenian Jakarta, 2005), dan buku Riwayat Negeri Yang Haru (Cerpen Kompas
Pilihan tahun 1981-1990)
-
Tojo, masuk dalam antologi Kelamin Bagi Midin, Cerpen Kompas
Pilihan tahun 1970-1980 (Jakarta, 2003)
-
Errata dan Maghrib Menggelap, cerpen yang dijadikan sinetron, digarap oleh Imam Tantowi
dan Chaerul
Umam, ditayangkan di stasiun LaTivi
(2002)
Novel
-
Slogan
-
Ketika Tembok Runtuh dan Bedil
Bicara (Indonesiatera, 2002)
Buku-buku
Penghargaan
-
Dari Radio Nederlan Wereld Omroep
untuk cerpen Kerisik Daun-daun Pohon Mangga sebagai pemenang sayembara
Kincir Emas, (1975)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar