Dr. Gabriel Possenti Sindhunata. SJ, atau yang lebih dikenal sekadar sebagai Romo Sindu saja
adalah seorang imam Katolik, anggota Yesuit,
redaktur majalah kebudayaan "Basis"". Ia dilahirkan pada 12 Mei 1952 di Kampung Hendrik, Batu,
Malang. Sejak masa kecilnya hingga tamat SMA ia hidup di kampung
itu, di kaki Bukit Panderman.
Sindhunata pernah pula bekerja sebagai wartawan Harian Kompas, menulis komentar tentang sepak bola, dan berbagai masalah kebudayaan. Namun Sindhunata mungkin
lebih dikenal sebagai pengarang. Novelnya yang terkenal adalah "Anak
Bajang Menggiring Angin".
Pendidikan Sekolah Tinggi Driyarkara, Jakarta (1980), Studi
Teologi di Institut Filsafat Teologi Kentungan Yogyakarta (1983), kemudian
mendapatkan gelar doktor dari Hochschule für Philosophie, München, Jerman (1992) dan menulis disertasinya tentang pengharapan mesianik masyarakat Jawa. Dalam bidang organisasi, mendirikan komunitas PANGOENTJI / Pagoejoeban Ngoendjoek Tjioe yang concern pada bidang
seni dan budaya.
Karya tulis
-
Ilmu Ngglethek Prabu Minohek(2004)
-
Mengasih Maria: 100 tahun
Sendangsono (2004) – editor
-
Air Kata-kata (2003)
-
Jembatan Air Mata: Tragedi Manusia
Pengungsi Timor Timur (2003)
-
Long and Winding Road, East Timor
(2001)
-
Pendidikan: Kegelisahan Sepanjang
Zaman: Pilihan Artikel Basis (2001) – editor
-
Membuka Masa Depan Anak-anak kita:
Mencari Kurikulum Pendidikan Abad XXI (2000)
-
Menggagas Paradigma Baru Pendidikan:
Demokratisasi, Otonomi, Civil Society, Globalisasi (2000) – editor
-
Sumur Kitiran Kencana: Karumpaka ing
Sekar Macapat Dening D.F. Sumantri Hadiwiyata (2000)
-
Sakitnya Melahirkan Demokrasi (2000)
-
Bisikan Daun-daun Sabda (2000)
-
Tak Enteni Keplokmu: Tanpa Bunga dan
Telegram Duka (2000)
-
Bayang-bayang Ratu Adil (1999)
-
Menjadi Generasi Pasca-Indonesia:
Kegelisahan Y.B. Mangunwijaya (1999) – editor
-
Pergulatan Intelektual dalam Era
Kegelisahan: Mengenang Y.B. Mangunwijaya (1999) – editor
-
Cikar Bobrok (1998)
-
Mata Air Bulan (1998)
-
Sayur Lodeh Kehidupan: Teman dalam
Kelemahan (1998) – editor
-
Sisi Sepasang Sayap: Wajah-wajah
Bruder Jesuit (1998)
-
Semar Mencari Raga (1996)
-
Aburing kupu-kupu kuning (1995)
-
Nderek Sang Dewi ing Ereng-erenging
Redi Merapi (1995)
-
Hoffen auf den Ratu-Adil: das
eschatologische Motiv des "Gerechten Königs" im Bauernprotest auf
Java während des 19. und zu Beginn des 20. Jahrhunderts (1992) – disertasi
-
Baba Bisa Menjadi Indonesier: Bung
Hatta, Liem Koen Hian, dan Sindhunatha, Menyorot Masalah Cina di Indonesia
(1988)
-
Anak Bajang Menggiring Angin (1983)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar